29/09/12

“Gigi dan Lidah”


Filosofi “Gigi dan Lidah” . 


Dalam mulut, gigi kita sebagai lambang kekerasan harus tanggal satu-persatu bahkan sebelum renda usur menjelang, namun lidah sampai badan dikubur ia tetap utuh, walau ia lambat laun bisa semakin pelo. 

Filosofi ini mengajarkan bahwa kelembutan itu jauh lebih tahan lama dibanding kekerasan. Lembut bukan berarti gampang senyum dan mengangguk-angguk, hingga mudah berb
uat curang dengan santun, lembut juga bukan berarti menawarkan bantuan kemudian sejurus ia memungut jasa dengan perlahan, mengambil simpati sampai ia mendapatkan upeti. 

Namun filosofi lidah yang lembut bahwa Ia akan terus dikenang dan senantiasa berada dalam kebaikan hingga akhir jaman. Tak sekeras karang gigi yang kuat, walau sebenarnya rapuh.


Related Posts:

  • Jika..... Jika Kamu Cokelat.. Jadilah Yang Termanis, Jika Kamu Bintang.. Jadilah Yang Paling Terang, Jika Kamu Mimpi.. Jadilah Yang Paling Indah, Jika Kamu Sahabat.. Jadilah yg Terbaik dihatiku Jika Kamu Menyayangi Seseorang... Jadil… Read More
  • Rintangan Hidup Tidak ada tindakan tanpa Rintangan,  Hanya lamunan yang tindakanya tanpa Rintangan. Tapi karna hal itulah yang dapat Meningkatkan nilai diri,  Sukses tergantung dari kapan kita  menyerah menghadapi Rintang… Read More
  • Semangat Kebahagiaan "Aku mungkin tak mampu mengubah yang terjadi, tapi aku bisa mengubah sikapku tentangnya. "Aku mungkin terluka karena ini, tapi aku tak harus menjadi korban. "Aku mungkin Terpuruk karna Kegagalan ini, tapi aku berkeyakinan… Read More
  • Cinta dan SayangSUKA adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. CINTA adalah saat kamu akan berkorban untuk seseorang. SAYANG adalah saat kamu ingin membahagiakan Seseorang. Kadang orang yang kita cintai tidak bisa Kita miliki,, Tapi orang… Read More
  • Waktu Terus Berjalan Waktu Terus berjalan...              Terkadang membuat kita sadar bahwa  kita hanya manusia yang tak punya apa-apa  selain jasad yang tak berguna Waktu Terus berjalan…..&… Read More

0 komentar:

Posting Komentar