15/10/14

Kuberanikan Menyapamu

Baru awal bulan aku memutuskan untuk melangkah pergi namun belum juga bulan berganti kaki-ku sudah mulai berulah tak mau melanjutkan langkah. Kalut, dari pagi rasanya sudah gak karuan mungkin masih terpengaruh kemaren habis kena semprot bos, mungkin juga karena lagi ada pikiran tapi bisa jadi juga karena keduanya. Menjelang sore tiba-tiba merasakan nyesek, "sakitnya tuh disini..." perih bagai teriris dan semakin lama semakin nyesek semakin menjadi, rasanya ingin nangis (dasarnya saja cengeng).

Untung ada sapaan dari mas Momu yang habis ngarung. Ijin nyender sebentar di punggungnya karena kali ini aku ingin cerita sama dia, baru kali ini aku bisa terbuka sama orang, aku bilang kalau aku terkena jebakan nyaman, sedikit cerita untuk memudahkan dia mendefinisikan apa yang aku maksud dan dia menyuruhku untuk menemuinya biar plong tapi bagaimana bisa sedangkan jarak begitu jauh dan apa mungkin juga orangtuaku mengijinkan..., ok dia menerima alasanku lalu mas Momu mengusulkan untuk meneleponnya. Jujur aku enggak berani, sebenarnya ingin namun aku benar-benar enggak berani.

Dari perkataannya aku memiliki sedikit keberanian yang mendorong untuk mengirimkan pesan di YM (yahoo massanger), sedikit kesulitan karena aku lupa password ya harap maklum sudah lama tidak aktif disini, namun itu tak lama, dan ketika list terlihat yang langsung aku cari namanya yang selalu berada di urutan teratas dan ketika aku melihat fotonya, seketika gemuruh di dada yang dari tadi serasa ingin meledak seketika lumer dan kembali tenang. Inikah jawaban dari semua kegelisahan itu, bukan yang lain.

Aku mainkan tombol-tombol abjad di keyboard, aku hanya mampu menuliskan dua kalimat dan setelah itu rasanya bener-bener plong hilang sudah semua ganjalan, hanya menyisakan harapan-harapan untuk mendapat balasan darimu terlebih lagi kau menyapaku, kau datang kembali kepadaku.

Sepertinya aku sudah terbius rasa nyaman yang kau suguhkan hingga ku tak bisa beranjak meninggalkanmu, lebih memilih hidup bersama bayangmu ketimbang dunia yang menjanjikan sejuta kebahagiaan. Aku hanya inginkan dia, aku ingin bercerita tentang segala hal yang telah ia lewati. 
Bisakah ini menjadi nyata, kau datang untukku selamanya. Semoga Tuhan berbaik hati memberiku kado yang sangat istimewa.

Related Posts:

  • Lebih Baik ϑi Cintai dari pada Mencintai Awal mula perkenalan antara Ardi dan Lusi di dunia maya lewat jejaring sosial. Dari sering ngobrol lama-lama ada rasa yang tak biasa dalam diri Ardi pαda Lusi. Bahkan Ardi sampai berani mengutarakan perasaan sayangnya sa… Read More
  • Kuberanikan Menyapamu Baru awal bulan aku memutuskan untuk melangkah pergi namun belum juga bulan berganti kaki-ku sudah mulai berulah tak mau melanjutkan langkah. Kalut, dari pagi rasanya sudah gak karuan mungkin masih terpengaruh kemaren habi… Read More
  • Imaji Dikala Hujan Malam tuan, jam sudah menunjukkan pukul 22.10 udara panas seharian ini tapi kini perlahan suara hujan mulai terdengar mendekat dan akhirnya hujan pun datang dengan begitu derasnya. Apakah di tempat tuan juga hujan seperti … Read More
  • Harap dari Sapamu Datang 05/09 Kantor, waktu masih beres-beres merapikan file terdengat telepon genggamku berbunyi, suatu hal yang jarang terjadi mengingat teleponku sudah berbulan-bhulan hanya menjadi pajangan di meja. Ada 3 pesan masuk secara… Read More
  • Terima Kasih Untuk Sayap-Sayap Kecilmu Ketika ingin memutuskan untuk berhenti sejenak memilih untuk memenjarakan aksara-aksara yang tak pernah ada habisnya bermain di pikiranku namun juga tak pernah memberikan ending cerita disetiap episodenya. Berada di dasar … Read More

2 komentar:

  1. Emg santa claus ngasih kado :p

    BalasHapus
  2. penyemangat lebih dari sebuah kado. Hal kecil namun berarti :)

    BalasHapus