12/10/14

Terima Kasih Untuk Sayap-Sayap Kecilmu

Ketika ingin memutuskan untuk berhenti sejenak memilih untuk memenjarakan aksara-aksara yang tak pernah ada habisnya bermain di pikiranku namun juga tak pernah memberikan ending cerita disetiap episodenya. Berada di dasar lautan yang terdalam bersama gelap yang terlihat meskipun kelopak mata ini sudah terbuka maksimal, napas pun perlahan mulai tersengal hingga membuat pandangan kabur inilah yang perlahan menyadarkan otakku memberi respon untuk bergerak.

Setelah memilih memberi ruang untuk menata hati yang sudah seperti benang kusut yang tak berbentuk. Kini babak baru dimulai, ketika aku memiliki keberanian untuk mengiklaskan, ketika aku sudah bisa meninggalkan tempat untuk menunggumu kembali, disaat aku sudah bisa merelakan dan mengumpulkan serpihan-serpihan kenangan yang selama ini aku genggam erat hingga tercecer dimana-mana ke dalam kotak pandora perlahan hati ini sedikit tenang.

Memang benar mengiklaskan itu sulit apalagi ketika aku benar-benar sudah bernafas untuknya sungguh teramat sangat sulit melepasnya apalagi ketika tak ada satu orangpun berada disisiku benar-benar setengah mati rasanya. Namun kembali mengenali dirisendiri, mengandalkan dirisendiri dan berkaca dari dirisendiri inilah yang membuatku bangkit hingga perlahan aku bisa mengiklaskannya pergi. Biarkan sayap-sayap yang aku pinjam itu kembali kepada pemilik yang sesungguhnya tiada guna juga aku memaksakan terbang dengan sayap yang bukan milikku sendiri, sayap yang tak sesuai ukuranku akan merusak sayap indah itu dan akan melukai diriku juga. Aku percaya suatu saat sayap-sayapku akan datang dan mengenaliku sebagai pemilik yang sesungguhnya.

Terucap maaf untuk luka yang telah aku buat untukmu, teruntuk semua hal tentangmu yang tak bisa aku pahami dan terima kasih untuk segala waktu, perhatian, kasih sayang dan segala kenangan yang sungguh sangat mengesankan disetiap detik kebersamaan kita.

Maaf bila aku ingkar untuk menunggumu kembali, karena lelah ini tak bisa aku ajak kompromi selalu merajuk dan membujuk kakiku untuk melangkah pergi. Terima kasih untuk cinta yang luar biasa, izinkan aku untuk membuka hatiku untuk yang lain. Aku akan selalu mendoakanmu mendapat yang lebih baik dariku begitu juga aku, berikan sepenggal doamu untukku memulai. Aku tak tau siapa berjodoh dengan siapa namun biarlah aku kali ini berjuang untuk yang lain.

Cinta tak pernah salah,
cinta selalu indah untuk dikenang
dan cinta akan selalu menjadi tokoh utama dalam setiap perjalanan hidup anak cucu adam.

0 komentar:

Posting Komentar