06/05/18

Setiap Anak itu Unik


Setiap anak itu unik
Belajar dari anak kecil yang pemikirannya simple dan mudah meluapkan kebahagiaan meskipun itu dengan hal kecil. Sesekali perhatikan tingkah lucu, menggemaskan, dan polosnya mereka bermain. Suatu ketika dihadapkan dengan teman sebaya yang tak dia kenal sebelumnya namun tak butuh waktu lama untuk mereka bisa beradaptasi bekerjasama, saling berbagi mainan dan memperhatikan. Mungkin ada beberapa anak yang sudah terlihat sifat egoisnya namun itu semua kembali lagi bagaimana orang tuanya mendidik karena pada dasarnya sifat anak kecil yang polos akan terbentuk dari bagaimana orang tuanya mengarahkan. Di masa emasnya berikan ilmu sebanyak-banyaknya, bimbing dan beri contoh kepada mereka dalam hal kebaikan karena anak kecil itu cenderung mencontoh yang dilihatnya ketimbang mendengarkan nasehat ataupun larangan.

Begitu juga jika bertemu dengan orang dewasa, seorang anak memiliki insting tersendiri untuk menilai orang tersebut baik ataukah tidak. Seorang anak selalu berpikir untuk bisa cepat dewasa agar bisa bekerja dan mendapatkan uang untuk membeli barang yang diimpikannya. Bicara soal anak kecil ga akan ada habisnya, selalu saja ada tingkah polah mereka yang membuat tertawa dan bangga. Setiap anak itu unik, hebat.

Oh ya jadi ingat cerita teman, ketika mereka kebingungan untuk menitipkan anaknya dimana mereka berdua bekerja, karena anaknya di rumah tidak ada yang menjaga maka mereka bersepakat untuk menitipkan anaknya di daycare. Mencari daycare yang bagus gampang-gampang susah, bagus di sini pengasuhnya yang benar-benar telaten mengasuh anak.

Lalu bagaimana caranya bisa tau pengasuh yang baik dan sabar?
Sebenarnya ada trik atau tanda khusus untuk orang yang sabar kepada anak kecil. Cobalah dimulai dengan berjabat tangan, perhatikan eh rasakan apakah telapak tangan orang tersebut hangat atau tidak. Bila telapak tangannya hangat sudah di pastikan jika ia seorang yang sabar dan menyukai anak kecil. Dan orang yang telapak tangannya hangat akan dengan mudah mengambil hati anak kecil (anak kecil ga butuh waktu lama akan menyukainya)
Masih ragu atau menganggap ini mustahil ya, coba saja sendiri. Buktikan apakah ini benar atau tidak, aku jamin ini asli benar. Lalu bagaimana bila telapak tangannya ga hangat....?! Ya mungkin mereka menyukai anak kecil namun ga sesabar dan setelaten orang yang telapak tangannya hangat. (06/05/18)

Bicara anak kecil inget ello yg ngomong terus ga ada capeknya, bertanya kalau jawabnya belum komplit bakal dicacar terus menerus. El yg mudah banget senyum,anaknya berani dan ga bisa diem. Duo krucil yg sukses bikin emaknya teriak-teriak tiap hari.
Ada cerita yg sampe sekarang kalau inget masih bikin ketawa. Bayangin saja el terjatuh kejengkang ketika manjat bangku kecil (dingklik) gegara kaget denger suara cempreng ello yg lagi nyanyi.

Related Posts:

  • Rasa yang Menjadi Emosi Chat di suatu hari, bagaimana mungkin aku tau masalah yang sedang ia hadapi karena aku tak punya kemampuan lebih untuk melihat hati maupun pikiran seseorang, andai itu ada sudah dari dulu kali tak mengalami galau yang berkep… Read More
  • Ingin Teriak M ; "Pingin teriak kenceng....."        "Dan.... Aaaakkkkkkkhhhhhhhhhhh" I    ; "Hahahhaaaa. Teriak aja sekencang-kencangnya"        "Enak pas di pantai teriak gtu.  … Read More
  • Perkenalan yang Tak Sengaja Sabtu (08/11) akhirnya aku menyerah untuk memberikan nomor teleponku pada mas Manu. Aku mengenalnya dari sebuah jejaring sosial yang akhir-akhir ini aku aktifkan lagi untuk menggali korelari, pengalaman dan mengaktifkan kemb… Read More
  • Proses Pengenalan Diri Sudah dua hari ini aku sedikit disibukkan dengan pikiranku yang mulai tersadar dengan keanehan tentang feeling yang sekarang lebih sering aku rasakan kepada orang lain, bahkan dengan feeling ini juga tak jarang membuat perbi… Read More
  • Menyapa Sapaan pagi yang terkadang datang, bila kadang bisa dibilang pas ingat dan ga sibuk sering datang baik itu ketika pagi, siang ataupun malam. Ya sekedar menyapa dan kadang mengingatkan keberadaan masing-masing itulah gunanya … Read More

0 komentar:

Posting Komentar