Dan kini tempat yang dulu selalu bisa memberikan ketenangan bagi jiwa lelah ini, kini bukan lagi menjadi tempat yang sama. Perlahan semuanya telah berubah hanya untuk kepingan rupiah. Kenyamanan sudah tergusur dengan riuhnya ambisi kepopuleran dari orang-orang yang membutuhkan pengakuan di dunia. Entah kemana lagi aku harus mencari tempat yang bisa memberikan ketenangan batin selain ketika berada disampingmu???
Kesederhanaan yang dulu hadir kini sudah tak ada lagi.
Kebaikan dan keramahan yang dulu selalu menyapaku ketika kembali kini sudah tak ada lagi.
Bangku merahpun sudah tak ada lagi, yang ada sekarang bangku mungil warna-warni yang mengajarkan kesendirian dan keegoisan.
Ini bukan lagi 'rumahku' yang dulu.
Ini bukan lagi tempat yang selalu membawaku untuk kembali dan kembali.
Ini bukan lagi tempat yang memberikan batas ketenangan dari riuhnya suara yang hadir.
Ini bukan lagi 'rumah' yang menuntunku untuk bertemu dalam pencarian dan mengenal jatidiriku.
Kini ku kembali namun hanya bisa memandang dari kejauhan.
Kini ku datang dan berbaur dengan kebisingan dari aneka suara yang memusingkanku.
Kini ku datang entah untuk siapa?
Tak ada lagi sapa ataupun sua untukku darinya.
Aku datang dan menjadi bagian dari mereka.
Aku hanya meminta sedikit ruang agar bisa mengagumi beliau meskipun dari kejauhan.
Aku yang tak lagi mengenali 'rumahku' kini.
Apakah aku yang salah tempat, salah jalan, atau memang mereka yang sudah mengubahnya.
Menggusur fungsi, mengaburkan apa yang ada untuk tetap bisa bertahan dan menjadi besar. (31/08/18)