07/08/18

Getuk kimpul


Pagi di beliin jajan pasar getuk bu dhe. Aku lihat-lihat "benarkah ini getuk....?!!" Mencoba mengingat yang bu dhe katakan sebelum pergi, tapi memang aku dengarnya getuk. Masih ada pikiran bingung, setauku dan dalam bayanganku getuk itu warnanya putih beraih sementara ini putih agak keruh ada hitam-hitamnya, malah seperti isian bakpia. Apakah ada campuran saat membuatnya...?? Masih ada kebingungan dan aku coba mencicipi barangkali bu dhe yang salah sebut atau aku yang salah dengar.

Dirasa-rasa seperti kimpul (talas), bukan getuk. Tapi ga tau namanya. Kalau getuk dibuatnya dari singkong, tapi ini talas yang di tumbuk dan ada sedikit rasa agak manis seperti getuk. Memang pembuatannya persis getuk hanya bahan utamanya saja yang beda, tapi enak. Beneran enak bahkan menurutku lebih enak ini dibanding singkong kalau ga percaya boleh di coba ga bakal nyesel deh.

Aku makan setengah potong. Sampai bu dhe datang dan bertanya apakah aku ga suka karena getuknya masih ada. Kembali lagi aku tanya nama makanan itu, dan bu dhe beneran bilang getuk. Getuk itu dari singkong (sambil mikir). Ini getuk, hanya saja di buat dari kimpul bukan dari singkong. Oooow jadi begitu, baru tau sekarang dan baru makan getuk kimpul ya sekarang ini. Enak sungguh enak. Dan getuknya dibawa pergi semua dengan bu dhe dikiranya aku ga doyan, karena orang kota ga doyan kimpul. Itulah pemikiran bu dhe, padahal di rumah sering beli jajan pasar. Bahkan lebih suka makanan tradisional dibanding makanan kekinian. Penyesalan, kenapa ga dari awal aku habisin kalau tahu enaknya ga tertandingi. (06/08/18)

0 komentar:

Posting Komentar