24/08/13

Tisu dan Angka

Hari ini patner kerjaku ada keperluan jadi dia tukeran jam dengan yang shift pagi, agak canggung juga seh karena dia cowok dan memang aku tidak begitu dekat dengan dia. mau ngajak ngobrol tapi bingung cari bahan obrolan yaah paling cuma ngobrol sebentar-sebentar dan daripada bengong saat ada teman lain yang mulai beraksi membuka lapak bermain sulap aku ikut nimbrung mau tau bagaimana mendapatkan nomor-nomor itu dengan menggunakan media tisu. Ssssssttt...., jangan berisik dan perlu diperhatikan bagi teman-teman yang singgah disini DILARANG MENIRU karena memang bukan ajaran yang baik tar dimarahi ibu guru. Bingung ya..., sabar donk, orang sabar tambah cakep.

Sambil melihat prosesi, ada banyak pertanyaan yang aku tanyakan untuk menjawab semua rasa penasaranku selama ini, aku beri ringkasan ceritanya saja ya... 

Tisu yang baru saja diambil dari sebuah ruangan yang sepi dan jarang dimasuki orang itu satu demi satu dibuka. Dengan santai penuh kesabaran tisu yang berbentuk seperti kue semprong ini dibuka dari lipatan.


Di dalam lipatan tisu yang sudah diisi kertas kecil dan ditulisi angka-angka ditaruh di dalam sedotan (seperti kocokan ibu-ibu arisan) dilihat apakah kertasnya keluar atau enggak. Kalau seperti gambar diatas ini sedotannya tidak keluar, tidak ada hasil jadi langsung saja tisu digulung lagi seperti semula.

Ada 40 tisu yang digunakan dan semuanya sudah ditulisi angka berdasarkan urutan tapi seperti apa tulisan-tulisan yang ada di dalam itu menjadi rahasia aja ya daripada nanti malah jadi heboh, tapi kalau ada yang ingin tau mendingan tidak usah saja ya hahahaha..... *biarin dibilang pelit, weeeeek...

Nah ini dia kertas yang ditunggu-tunggu. Awalnya juga heran dan sedikit bingung kirain kertas yang keluar itu maksudnya kertas yang lepas dari dalam sedotan ternyata bukan. Kertas yang ada di dalam sedotan yang ditaruh ditengah lipatan tisu dan digulung ini saat dibuka ternyata sedotan berada di luar lipatan yang berbentuk segitiga dari tisu.

Lihat denga teliti contoh gambar nomor 2 sedotannya ada di dalam lipatan tisu bukan...., lalu lihat gambar ini sedotan ada di luar tisu... ini bukan rekayasa dan dibuat-buat. Nah disitulah kebengonganku dimulai. "kok bisa berubah, sedotan yang awalnya ada di dalam menjadi ada di luar, aneh bin ajaib..." Masih mengamati tiap lembar tisu yang di buka karena rasa gak percaya dan bengong jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja tapi saat satu persatu tisu dibuka benar saja yang keluar tulisannya beda-beda. Ada beberapa kertas yang keluar (bukan di posisi awal).

Hahahaha..., karena lubang sedotan kecil sedangkan jari yang membuka gede-gede makanya membutuhkan alat untuk membantu agar kertas di dalam sedotan mau keluar. *Berhasil berhasil berhasil... horeeee

Ini dia nomor yang keluar...., sama kan seperti kocokan arisan cuma bedanya pada di tulisannya saja. Kalau masalah tulisan tergantung kebutuhan dan acara juga lah, masa iya seh kocokan arisan ada yang salah acara bisa diketawain kucing donk aah.

Gulungan tisu yang sudah dibuka untuk dilihat ada kertas yang keluar apa enggak lalu dirapikan kembali untuk dilihat hari berikutnya.

Ini dia rekap angka-angka yang di dapat, katanya tinggal mengolah tapi diolah seperti apa kagak ngerti dah. Kalau ngolah ayam aku tau mau di goreng apa di bumbu apa saja enak, asal tau bumbu dan bisa masaknya nyamiiiii....

Agar tidak berantakan dan hilang gulungan tisu yang di dalamnya ada kertasnya ini diikat menjadi satu dan ditaruh lagi ke tempat sepi. Tapi saat aku tanya apa ada jampe-jampenya jawabnya, "kasih tau ga yaaa....???!!" wkakaka.... kalau yang ini hanya yang punya saja yang tau dan media hanya digunakan hanya 2-3 kali setelah itu buat yang baru lagi.
Tapi beneran sampai saat ini aku masih bingung, kok bisa ya kertasnya keluar sendiri......?????


NB:
Ingat dilarang keras meniru adegan diatas, coretan ini aku buat hanya sekedar menuangkan rasa penasaran yang belum terjawab. Anggap ini sebuah sulap dan hanya penemunya saja yang bisa menggunakannya dan dilarang keras mengutip apalagi mengikuti, cukup membaca dan menyimak sebagai bahan bacaan semata tidak lebih.


0 komentar:

Posting Komentar