02/09/13

Bunga Teratai Warna-warni

Ada yang berbeda saat bermain ke Taman KB, di kolam dimana letak patung seorang ibu dengan dua orang anak ini sekarang dipenuhi dengan bunga-bunga teratai yang beraneka warna. Hiasan bunga teratai ini menambah ramai isi kolam dan menjadikan kolam yang tadinya hanya terdapat patung yang sering disimpulkan dengan program KB ini kini dipenuhi dengan hiasan bunga teratai yang besar-besar dan tersebar disemua kolam. Keberadaan bunga teratai ini menambah cantik taman yang berada di jalan Menteri Supeno, tepatnya berada di belakang gedung Gubernur Semarang. Namun masih terlihat kontras dengan warna air yang berwarna hijau pekat dan di tepian juga masih terdapat sampah. Bahkan airnya juga bergelembung seperti bekas cucian baju. Mengapa ya perubahan yang ada hanya sepotong-sepotong....???!

Walaupun warna air yang hijau pekat namun anak-anak ini sepertinya tak ada rasa takut terkena gatal-gatal nyebur di dalamnya untuk sekedar bermain air. Mereka terlihat tertawa ceria tak menghiraukan orang-orang yang ada di sekelilingnya maupun yang sedang melihat heran kepada mereka. Mungkin ini salah satu bentuk protes mereka karena sedikitnya wahana bermain ataupun arena bermain yang disediakan. Aku melihat mereka datang ke taman bukan sengaja tapi hanya sekedar mampir habis berorahraga, karena diantara anak-anak ini masih membawa raket bahkan sempat beraksi dengan menggunakan pipa yang berada di tengah kolam sebagai net.

Padahal kolam yang berada di tengah taman ini sejatinya tidak boleh dimasuki ataupun digunakan untuk arena bermain namun namanya anak-anak usil tetap saja tak mengindahkan larangan, peraturan ataupun air yang berwarna hijau. Yang ada di pikiran mereka hanya bermmain dan senang. Entah dasar air yang dicat warna hijau atau memang warna air yang sudah berubah menjadi hijau namun di beberapa titik dalam kolam juga sudah dibuat sirkulasi air yang terbuat dari pipa memanjang hingga melebihi permukaan air.

Tak jauh dari kolam di arena bermain ada satu kejadian yang patut diacungi jempol. Lihat anak lelaki yang memakai baju garis-garis yang sedang menuntun sepedanya ini......, dia ketaman bersama ayah dan adik perempuannnya yang masih kecil. Mereka bertiga sepertinya habis bersepeda, si ayah membonceng adiknya sedangkan dia mengendarai sepeda sendirian. Setelah menyandarkan sepedanya si ayah memberikan pisang rebus untuk anak perempuannya sedangkan anak laki-laki ini hanya minum air putih. Si gadis kecil ini aku lihat mendekati tempat sampah dan memasukkan kulit pisang kedalanya, aku lihat itu bukan ajaran dari sang ayah melainkan atas inisiatifnya sendiri. Begitu juga dengan sang kakak awalnya kulit pisang ini dibuang ke tempat sampah dengan melemparnya, namun lemparannya agak kencang sehingga kulit pisang rebus ini malah melampaui tempat sampah, dan si anak lelaki ini segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tong sampah.

Salut aku dengan orang tuanya karena sudah mengajarkan tentang kebersihan dengan membuang sampah ditempat sampah. Anak-anak yang manis dan pandai, padahal aku sempat melihat orang yang sudah dewasa membuang sampah dibuang begitu saja dimana dia berada, tanpa ada inisiatif mencari tempat sampah terdekat apalagi mau berjalan untuk membuang ketempat yang seharusnya ingin praktisnya saja tapi ini masih kecil sudah tahu jika sampah dibuang di tempat sampah.
*Angkat jempol untuk adik pintar. (L)

Untuk melihat coretan tentang taman KB silahkan klik Tanab KB "Keindahan Kurang Kesadaran"
atau klik juga Taman KB Terbengkalai


0 komentar:

Posting Komentar