24/11/13

Lebih Baik dari generasi Sebelumnya

Pedoman ayah sebagai orang tua adalah akan memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, hidup tidak perlu bermewah-mewah dan di ada-adakan karena memang kami bukan orang kaya yang penting cukup, syukur-syukur masih ada sisa buat tabungan, tapi untuk masalah pendidikan akan sungguh-sungguh di usahakan walau harus bekerja dari pagi hingga malam menjelang, karena orang tua tidak dapat memberikan apa-apa selain pendidikan. Jika memberikan harta berapa seh yang di dapat, paling-paling hanya bisa untuk bertahan hidup selama 1-2 bulan setelah itu bagaimana..., jika pun dengan warisan yang melimpah tanpa pendidikan tentunya juga akan habis untuk hanbur-hamburan bahkan bisa saja kena tipu orang yang lebih pandai. Hidup sekarang semakin keras.

Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan baik dan mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya bahkan lebih baik dari hidup orangtuanya makanya mereka berusaha mendidik budi pekerti dan memberi pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Warisan yang tepat untuk anak bukanlah kelimpahan harta namun pendidikan. Seenggaknya sampai universitas agar kelak hidupnya tidak seperti orang tuanya bisa lebih baik tentunya dan berharap dengan ilmu yang di dapat itulah dia bisa membiayai hidupnya. Jika hanya di wariskan harta itu sama saja memberikan ikan tanpa mengajarka bagaimana mendapatkan ikan, hingga suatu saat ketika ikannya habis anak itu tak tahu bagaimana untuk menyambung hidup demi hari esok. Beda halnya jika si anak diberikan pancing dan di ajarkan bagaimana memancing yang baik untuk mendapatkan ikan yang banyak namun juga tidak merusak lingkungan maupun merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Jika seorang anak hanya diberi kemudahan maka selamanya tak akan tahu bagaimana capeknya bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu jika memberikan pengasuhan yang baik dan bekal pendidikan yang cukup sehingga ketika sudah masuk dalam kehidupan sebenarnya diharapkan ilmu menjadi senjata untuk melawan kerasnya kehidupan. Bila anak terbiasa hidup enak maka saat dihadapkan dengan kerasnya persaingan hidup tak ada semangat untuk maju hanya dapat mengeluh dan mengeluh bila menemui sedikit kerikil dalam perjalanan, padahal selama nafas masih berhembus kita akan menemui banyak rintangan tak hanya kerikil kecil bahkan kita juga akan meanemui batu besar, jalan buntu, jurang, gunung yang sulit terdaki, bahkan sungai yang kita sendiri tak tahu apakah alirannya deras atau enggak. Semuanya terasah dengan diri kita sendiri sesuai berjalannya waktu yang terlalui. Bila bisa belajar dari masalalu atau dari pengalaman orang lain dan bisa mengambil hikmah untuk diterapkan dalam kehidupannya setiap kejadian maka kita akan cepat bisa menuju ke puncak namun jika hanya berkeluh dan hanya melihat ke orang lain tanpa ada tindakan walau tahu apa yang harus di lakukan maka selamanya akan jalan di tempat. Sama halnya saat kita sudah merasa nyaman dengan zona yang kita tempati sekarang bergegaslah untukmelompat ke zona selanjutnya agar kita dapat berproses.

Hidupmu kamu yang jalani, orangtua hanya bisa mendoakan dan mengarahkan yang terbaik bagi anak-anaknya maka setiap keputusan yang kita ambil maka kita pulalah yang akan mempertanggung jawabkan dengan pilihan kita itu entah itu baik atau kurang pas. Namun tahukah jika setiap tindakan kita selalu ada nama baik keluarga di belakangnya, jika anak berbuat salah orangtualah yang disalahkan dan jika si anak memiliki prestasi dengan sendirinya nama orang tua ikut harum. 

Mendidik anak itu tak mudah, anak membutuhkan figur seorang ayah untuk belajar tentang ketegasan, pantang menyerah dan bekerja keras sedangkan dari seorang ibu anak akan belajar tentang kasih, kesabaran dan ketelatenan. Mereka mengajarkan bagaimana arti kasih, pengorbanan, dan ketulusan. Dari dua figur ini jika mereka bisa bekerjasama maka akan mendapatkan anak-anak yang baik dan manis sedangkan jika salah satunnya tak berfungsi dengan baik maka si anak akan mencari figur lain di luar. Selain itu lingkungan juga berpengaruh sehingga usahakan bergaul dengan orang-orang yang baik biar tak tergilas arus pergaulan yang salah.

Jadi sejak kecil ajari anak utuk hidup sederhana dan jangan memanjakan anak, berikan tanggung jawab dan jangan pilih kasih antara anak satu dengan yang lainnya. Pantau pergaulannya di luar dan terangkan setiap larangan yang diberikan dengansebuah alasan yang tepat, jangan hanya melarang dan melarang tanpa ada penjelasan pasti mengapa ada larangan itu daripada nantinya dia akan mencari penjelasan di luar, bisa saja malah mendapatkan penjelasan dan penafsiran berbeda. Anak, ayah dan ibu adalah satu unsur yang tak dapat di pisah-pisahkan dalam keluarga. Terlepas dengan semuanya yang terjadi aku menyayangi mereka semuanya dan juga tak ketinggalan si kecil pupu. (L)


0 komentar:

Posting Komentar