23/12/12

Dibalik Olahan Gandum

Sejak dulu gandum terkenal sebagai sumber cereal yang sangat baik untuk tubuh. Orang Eropa bahkan menjadikan gandum sebagai sumber makanan pokok mereka. Dalam kehidupan sehari-hari gandum biasanya banyak ditemui dalam bentuk roti, biskuit, cereal, hingga aneka olahan kue, sebab gandum memiliki kandungan glukosa yang sangat rendah. Untuk mendapatkan tubuh yang ideal ada juga yang menganut diet makrobiotik. Diet makrobiotik mengharuskan para penganutnya untuk membatasi segala produk olahan susu dan lebih menganjurkan untuk mengkonsumsi gandum, ikan, serta buah-buahan. Dibalik sejuta manfaat gandum ternyata terselip bahan serius bagi orang-orang dengan kondiri khusus.

Gandum itu masuk kedalam jenis padi-padian yang merupakan sumber karbohidrat dan menjadi bahan baku pembuatan tepung terigu. Bedanya terigu dengan tepung gandum kulit kulit ari yang menjadi sumber serat tidak dilepas, ini terlihat jelas pada roti tawar putih dan roti gandum. Roti gandum berwarna coklat karena mengandung biji-biji murni di dalamnya walau warnanya kecoklatan roti gandum lebih sehat karena mempertahankan kuman baik dan mengandung dedak gandum alami sehingga kandungan vitamin E dan asam lemak esensial gandum tetap bisa terserap tubuh. Mereka yang sedang berdiet sebaiknya mengkonsumsi roti gandum, karena mengandung sedikit lemak namun kaya serat. Mengkonsumsi roti gandum juga akan mengenyangkan dan efeknya menahan lapar lebih lama. Gandum memiliki banyak serat jadi bagus untuk pencernaan dan pertumbuhan, bahannya juga alami sehingga bagus buat kesehatan dan pertumbuhan.

Kandungan serat pada roti gandum membersihkan usus dan menyehatkan sistem pencernaan. Roti gandum juga aman untuk pengidap diabetes karena kandungan gandum memiliki efek ringan pada tingkat gula darah dan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap kandungan gula dalam gandum. Bahkan sebuah studi membuktikan mereka yang rajin mengkonsumsi roti gandum efektif menurunkan resiko terjadinya serangan jantung, ini karena serat yang di kandung gandum mampu menurunkan kadar kolesterol tubuh. Kandungan di seratnya, kemudian adanya unsur magnesium dimana magnesium ini penting untuk proses enzymatik. Proses-proses enzim dalam tubuh kemudian pengangkutan insulin dan sebagainya berperan juga dalam insulin dan glukosa sehingga orang-orang yang mengkonsumsi oats gandum utuh itu akan menyebabkan kurang. Tapi dibalik semua kebaikannya ternyata gandum menyimpan ancaman bagi mereka yang sensitif terhadap gluten. Gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada gandum dan tepung.

Konon gandum pertama kali ditemukan pada awal abad ke-7 Masehi oleh pendeta Budha di Tiongkok. Saat itu pendeta yang enggan meninggalkan kelezatan daging berupaya keras menemukan protein nabati. Sebagai penggantinya, daratan Tiongkok yang kaya akan ladang gandum membuat para pendeta berexperimen membuat adonan sederhana dari tepung gandum dan air. Saat meremas dan mengolah adonan dalam bak air, mereka mendapat banyak tepung kanji yang terpisah dan hanyut yang tersisa hanyalah bahan tingkat tinggi protein yang sekarang dikenal dengan sebutan gluten. Gluten kini menjadi andalan para penganut vegetarian yang ingin merasakan citarasa lauk daging tanpa melanggar aturan.

Restoran vegetarian kini makin fariatif mengolah gluten menjadi daging tiruan yang bisa diolah menjadi seperti soto, rawon, sate dan masih banyak lagi lainnya. Namun mengkonsumsi gluten ternyata bisa mengakibatkan gangguan kekebalan bagi mereka yang mengidap Celiac disease karena pengidap celiac disease tidak memiliki sistem untuk menyerap gluten yang ada dalam gandum.Celiac (usus kecil) atau intoleransi terhadap gluten merupakan penyakit keturunan permanen ketika gluten masuk dalam saluran pencernaan akan terjadi reaksi autoimmune yang membuat lapisan usus yang berjonjot-jonjot menjadi rata dan tidak mampu menyerap nutrisi makanan akibatnya pengidap celiac menjadi malnutrisi (suatu keadaan di mana tubvuh mengalami gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas). Gejala celiac biasanya terdeteksi saat bayi mendapat makanan tambahan pada usia 4-6 bulan, gejala khas bayi celiac adalah gangguan diare, kembung, serta rewel ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten. 

Gak semua penderita celiac diseace yang dilarang mengkonsumsi olahan gandum anak-anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus seperti autisme juga sebagian besar tidak dapat mengkonsumsi gluten dan segala jenis makanan yang mengandung caffein. Sampai saat ini belum ada penelitian akurat yang menyatakan pasti alasan penderita autis harus melakukan diet gluten dan caffein, namun hasil penelitian membuktikan anak autis yang melakukan diet gluten dan caffein memiliki kelakuan yang lebih baik dan terkontrol ketimbang mereka yang tidak. Selain itu alergi kepada gluten, alergi ini artinya si anak tidak dapat toleran terhadap makanan yang mengandung gluten, jadi kalau dipaksakan terjadi gejala-gejala autis akan terlihat. Dari anak-anak autis yang diet free gluten ini memperbaiki keadaannya, reaksi terhadap gluten ini berbeda-beda pada tiap individu, tapi tidak salah juga ingin tetap waspada akan bahaya gluten yang terkandung dalam gandum.

Saai ini industri produk makanan bebas bluten makin marak, sebab disebut-sebut makanan bebas gluten sangat baik di konsumsi anak berkebutuhan khusus, pengidap celiac, kangker, serta diabetes. (L)



0 komentar:

Posting Komentar