13/07/13

Tanjung ~ Melukis Mimpi

Alhamdulillah sebelum harga emas mulai merangkak naik investasi emas sudah aku lakukan, walaupun berat masih dibilang minim namun lumayanlah sedikit-sedikit sebagai tabungan daripada kalau berupa uang yang mengendap di tabungan malah akan habis di ambil untuk hal gak jelas lagian mengingat laju inflasi tiap tahunnya membuat nilai rupiah yang semakin merosot dan seakan tak berarti. Jika dibelikan emas seenggaknya bisa tetap menjadi tabungan dan sewaktu-waktu bila dibutuhkan dengan mendesak tinggal dikembalikan atau di gadaikan sudah dapat uang bilapun rugi anggap itu sebagai biaya pakai or memiliki dan juga sebagai biaya admin seperti menabung di bank, sama kan. Salah satu trik jika sudah berupa barang mau jual itu sayang, benar gaaak....

Kali ini aku belikan emas bukan Logam Mulia (LM) seperti yang aku lakukan sebelumnya, nanti jika LM aku mau beli yang minim 10gr saja aah, tapi sementara ini aku mau merambah ke perhiasan dulu saja. Jika perhiasan bisa nyicil beli dengan gram yang kecil dulu nanti kalau tambahan sudah terkumpul bisa di tukar dengan berat yang lebih jadi tidak memaksakan keinginan. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, Seperti pepatah untuk membuat sebuah istana bisa dimulai dengan mengumpulkan kerikil dahulu, ini menjadi salah satu strategiku untuk berinfestasi yaaah mudah-mudahan 2 tahun nanti aku sudah bisa menjadi juragan kontrakan, aamiin ya robbal allamin.

**&**
Ada kejadian unik, kemaren waktu membeli perhiasan emas mbak yang jaga gak seperti biasanya yang banyak omong dan menawarkan barang-barangnya, ini hanya diam dan sekali-kali mengambil barang untuk diperlihatkan padaku.
Mbak 1 : " Mau yang berapa gram mbak...???
Aku       : " bentar mbak, enggak cari gram tapi model"
Hanya sekelumit perbincangan selebihnya diam hingga ada barang yang aku suka dan bungkus...., lalu aku menanyakan barang yang lain saat yang memang berada terpisah mungkin karena beratnya yang agak besar makanya dikasih di pojok dalam kali ya. Si mbak pelayannya masih saja diam namun di barang yang ini dia ditemani dengan mbak-mbak yang lain yang usianya agak tua mungkin senior dia kali ya. Sambil mereka bercerita sendiri aku cari-cari barang seperti diawal si mbaknya cuma mengambilkan dan tak banyak bicara. Namun si mbak-mbaknya membantu juga dengan memberikan pendapat dan mencarikan barang yang aku inginkan dengan model simple dan jangan terlalu besar. Agak lama juga aku memilih perhiasan di toko ini dan setelah barang yang aku mau didapat tinggalah bayar. 

Sambil nego minta potongan dan sedikit becanda-becanda akhirnya dapat juga potongan yaah lumayan lah potongannya. Karena sebelum berangkat aku sudah ambil uang tunai di ATM namun karena kurang sisanya aku pake kartu debit. Sambil menghitung uang yang aku bawa kitapun berkenalan mbak yang agak muda namanya Erna yang senior namanya Susi. Kata mbak Susi waktu di pojok mbak Erna minta ditemani katanya takut denganku karena menurut dia waktu pertama kali lihat katanya aku sombong makanya dia takut (hahahaha...., ga cuma mbak Erna yang bilang gitu waktu belum kenal banyak jjuga yang bilang aku somnbong) namun setelah kenal dan ngobrol-ngobrol anggapan mereka berdua kalau aku sombong pun gugur, bahkan setelah interaksi kita malah terlihat akrab dan ramai sendiri, ketawa-ketawa ngobrol ngalor ngidul. Selesai menghitung uang pembelianku mbak Susi menyiprat-nyipratkan uang itu kepada mbak Erna katanya biar rejekinya menular, hahahah..., malah mereka pake acara mendoakan aku juga biar rejekinya lancar, aamiin.

Karena kurang sisanya aku bayar pake kartu debit, tapi... tapiii... tapiiiii... waktu mau gesek mbak Susi bilang
Mbak Susi  : "kartunya kok sampe kaya gini, sambil membolak-balik kartuku yang memang sudah dekil bulukan tak terawat"
Aku            : "hehehehe...., (waktu mau memasukkan PIN dengan spontan aku bilang)
                   "PIN ku berapa ya...."
Mbak Susi  : " ya enggak tau, yang punya kartu kan kamu..."
Aku            : "hehehe..., kartunya jarang dipake jadi lupa PIN-nya berapa"
Mbak Susi  : " Er lihat adiku yang satu ini karena terlalu banyak uang sampai PIN malah tanya.
Mbak Erna : "hu um, masih muda uangnya banyak" Aku hanya bisa nyengir kuda gak mau menanggapi, 
Aku         : "ini buat investasi mbak, kalau emas kan bisa ditukar-tukar, kalau LM kurang uangnya lagian stop dulu beli LM nya.
Mbak Erna : " model yang besar gini mbak bagus, cocok bila kamu pake"
Aku            : "gak suka aah mba tar malah kaya toko emas berjalan, lagian ini juga buat simpanan"
Mbak Susi  : "buat simpanan skali-kali ya dipake masak disimpan terus"
Mbak Erna : "ini mau dipake sekalian ga mbak...??"
Aku            : "enggak mbak bungkus saja lah"
Mbak Susi : "Jian adiku satu ini heran deh, sudah beli gak mau dipake, ditawari yang besar juga enggak mau. bagus lho cuma kamu saja yang enggak PD pakenya"
Aku            : "besar gitu kaya penyanyi dangdut aah, lebih suka yang simple mbak" sambil nyengir
Mbak Susi  : " Bawa uang di dompet ......,- bilangnya sedikit kartu katanya jarang di gunakan. Kasihkan aku saja sini.
Mbak Erna : "ini kalau buat kita sudah berapa kali gaji ya mbak...?"

Karena sudah selesai tinggal bungkus doank, dan mbak Erna dengan sopannya dia minta maaf kalau gak bisa ngelanjutin ngobrol-ngobrolnya minta diri untuk melayani pembeli yang lain. Sedangkan mbak Susi masih asik ngobrol denganku dan menunjukkan barang-barang yang lain dan berkali-kali menyebutku "adiku yang satu ini...." Senangnya bisa ngobrol dan kenal mereka yang ramah dan bersahabat, malah mereka juga bercerita tentang laba yang mereka dapat tentang sukaduka bekerja disana walau cuma sekilas tapi itu membuat aku terkesan. Makasih ya mbak-mbak nanti jika tabunganku sudah terkumpul kita ketemu lagi ya tapi jangan lupa potongan harganya buat ademu ini ya. (L)


0 komentar:

Posting Komentar