23/02/13

Menggenggam untuk Melepaskan

" Tak ada yang abadi.... "


Sepenggal kalimat ini pastinya tak asing ditelinga kita apalagi kalimat ini sering dijadikan lirik lagu dari beberapa penyanyi di negeri ini. Namun apakah semua orang yang mendengar mengetahui dan meresapi tentang arti dari sepenggal kalimat "tak ada yang abadi...." sepertinya tidak.

Awalnya aku juga begitu kalimat ini hanya menjadi kosakata pemanis bibir yang melekat di dalam otak bahkan sering terlontar untuk orang lain namun dibalik itu aku tak mengerti makna yang ada didalamnya hanya tahu penjabarannya saja. Aaah.... inilah penyakit latah yang mewabah, hanya kalimat-kalimat klise yang kadang bisa mengucapkan namun tak dapat memvisualisasikan.
Coba kita cermati setiap hari paling enggak ada satu kalimat motivasi pembakar semangat jadi ada berapa banyak kalimat-kalimat motivasi yang telah masuk kedalam otakku entah itu dengan membaca maupun mendengar dari tabloit, internet, televisi, selebaran, jejaring sosial, bahkan dari lisan yang terucap namun apakah sepenggal kaliamat-kaliamat itu sudah aku amalkan dan aku ketahui maksud yang terdapat didalamnya...???! Jawabnya  enggak. Hmmmm...., Ternyata selama ini aku menyia-nyiakan hal-hal yang mudah dan menganggapnya sepele padahal dari sepenggal kalimat itu memiliki arti yang luas dan jika di telaah bisa mewakili perjalanan hidup, harusnya aku bisa mendapatkan banyak ilmu dari sana. Kayaknya harus merubah cara pandang dan merombak pemikiran nih biar singkron dan lebih mengerti tentang apa itu kehidupan.


 Jangan menyepelekan hal-hal kecil karena dari hal kecil itulah akan memberikan dampak yang besar dengan hasil yang luar biasa bagi diri sendiri dan menyebar ke segala aspek bahkan kedapada orang lain.


"Tak ada yang abadi" kalimat yang begitu mujarap karena memang didunia ini tak ada yang abadi, semua mempunyai masanya sendiri-sendiri. Seperti halnya dalam perjalanan waktu selalu saja ada yang datang ketika masanya sudah berakhir dia akan pergi entah itu menjauh ataupun meninggal selalu begitu itulah siklus kehidupan yang selalu berputar untuk meregenerasi agar tidak ada kejenuhan. Apakah ini karena bumi ini bulat ya jadi kehidupan juga mengikuti perputarannya.....???! Masa seh seperti itu, aah sebuah pemikiran konyol el, tapi anggap aja begitu lah. Setiap pertemuan ada perpisahan, baik pertemuan ataupun perpisahan yang terjadi akan merangkai memori yang terekam oleh otak dan tersimpan dalam hati entah itu senyum, air mata, tawa, amarah semua terkumpul dalam satu keping memori. Seperti halnya VCD memori atau kenangan itu sewaktu-waktu bisa mengingatkan pada satu masa yang telah kita lewati dan dalam penggambaran yang baik akan membawa kepada emosi yang sama seperti yang terekam didalamnya.

Hal-hal yang telah kita alami dan kita lihat akan memberikan dampak dalam pemikiran, perbuatan bahkan tingkah laku untuk itu selalu sugesti otak untuk berpikir positif dan biasakan melihat segala sesuatunya dari 2 sisi jangan cuma sepihak biar gak terjadi kepincangan pemikiran (berat sebelah) pahami dan cermati dahulu sebelum memberikan penilaian maupun bertindak.

Setiap orang memiliki kepribadian dan pola pikir yang berbeda-beda, sedangkan selama ini aku sudah bertemu dengan ribuan orang meskipun hanya yang sekedar lewat, mampir sebentar sampai yang lama semuanya memberikan dampak atau pengaruh dalam hidupku. Namun dari perjumpaan dan interaksi dengan banyak orang aku bisa belajar, bukankah mereka juga memiliki kehidupan dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda pula itu artinya ada banyak pemikiran maupun kejadian yang bisa menjadi cambuk sebagai pengontrol dan memotivasi diri. Ibaratnya aku bisa bercermin dari hidup mereka tapi juga tidak bileh terlena enak-enak bercermin dari orang lain lalu gak melihat hal-hal yang sudah aku lakukan sebelumnya ya sama aja ngebut sampe ngepot melihat motor yang di depan tapi gak memperhitungkan motor yang di belakang ya tetep aja celaka malah akan mengulang kesalahan yang sama yang seharusnya tak aku lakukan lagi, nah itulah guna spion.

Tak ada yang abadi, kalimat ini sama halnya menjabarkan dari kata ikhlas. Gak percaya....., kata ikhlas bukannya digunakan untuk melepaskan atau merelakan sesuatu yang sudah melekat sama diri kita, seperti benda kesayangan, orang yang kita sayangi atau cintai, bahkan apa sajalah yang sudah kita miliki lalu pergi, hilang, pecah sehingga tak dapat kita miliki lagi selalu saja ada ucapan ikhlas. Dan untuk merelakan segala sesuatunya berakhir jalan satu-satunya ya mengontrol diri. Ibaratnya menggenggam untuk melepas jika tidak mau terluka ya jangan suka. Nah susah kan, padahal kalau sudah suka banget sama sesuatu manusia cenderung posesif dan gak mau melewatkan sedikit waktu tanpanya, yang berimbas pada ketergantungan dan kalau sudah tergantung berujung pada luka. Yaaah, mau gimana lagi memang bagitu adanya.

Dari banyaknya interaksi dan rasa sakit saat kehilangan mengajarkan aku untuk tidak terlalu tergantung dengan orang lain walaupun itu sudah, seenggaknya dalam hidup selalu ada ketergantungan kita terhadap orang lain yaaa kalau masih dalam tingkat wajar seh gak mengapa tapi kalau sudah terlalu tergantung inilah yang berbahaya. Mencoba sedikit mandiri tanpa banyak tergantung dengan orang lain, iya kalau mereka selalu ada saat kita butuhkan kalau tidak waaah repot donk bisa-bisa cuma nangis bombai tak tau harus berbuat apa, bisa-bisa malah gantung di pohon toge, nah lhoo malah runyam kan jadinya. Sedangkan orang lain gak selamnya selalu ada waktu buat kita, mungkin saja saat kita butuh mereka juga sedang sibuk atau lagi ada masalah, masak iya seh gi puyeng-puyeng menyelesaikan masalah kita tambah beban dengan masalah kita, hmmmm...., ga berperasaan sekali.

Lalu apa donk yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa sakit....., minum penghilang rasa sakit tentunya. Haaaaah....,*^%*%$#* apa-apa an ini...????!!, jangan bingung gitu kenapa. Di atas sudah dijelaskan jangan mentelaah setiap kata yang terucap mentah-mentah. Dimana-mana kalau sakit tentunya minum obat bukan...., masih ga percaya silahkan tanya orang-orang yang disamping anda kalau perlu tanyakan sama dokter. Hahahaha.....
Kalau sakit minum obat bukankah kata yang pas, tinggal melihat sakitnya apa kalau fisik pergi ke dokter biar di kasih resep dan tebus di apotek terdekat tapi kalau sakitnya jiwa, batin ya perginya ke Tuhan.

Intinya gini kita punya hidup sendiri-sendiri jadi jangan terlalu tergantung sama orang lain walaupun dalam kapasitas sebagai makhluk sosial gak bisa lepas dengan keberadaan orang lain. Luka dan rasa sakit akan menempa kita menjadi kuat, bila mau enak ya harus bersusah payah dulu meraihnya jangan hanya mengandalkan orang lain terus, karena segala sesuatu yang kita dapat dengan mudah juga akan hilang dengan mudahnya dan seakan tiada arti. Saling menyayangi tanpa mengedepankan ego diri sendiri. Menghormati dan menghargai perbedaan ambil hikmah dari setiap kejadian yang sudah terjadi agar tak mengalami hal serupa. Berhati-hati melangkah namun jangan ragu untuk menapak, tak perlu mengikuti orang lain karena langkah kita belum tentu sama dengan mereka. Bebas tapi sopan, lakukan yang menurut kita baik tapi jangan sampai merugikan orang lain bahkan sampai merugikan kepentingan orang banyak.

Berpikir cerdas...., jangan terlalu tergantung pada orang lain karena itu hanya membuat kita lemah tempalah diri dengan kemandirian beratnya masalah yang sedang kita hadapi akan membuat kita kuat dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang tak terduga bahkan yang parah sekalipun.



0 komentar:

Posting Komentar