23/12/14

Hujan dan Flu

Sepertinya hujan kali ini dalam rangka menyambut hari natal yang tinggal 2 hari lagi dirayakan oleh sodara-sodaraku yang beragama nasrani.

Setelah beberapa bulan bisa bertahan di pergantian musim akhirnya drop juga. Sebenarnya bukan hal baru buatku bila datang musim penghujan lalu demam dan bersin-bersin serta influensa melanda ini dikarenakan adanya alergi terhadap udara dingin yang bakal membuat flu melanda. Mungkin ini menjadi satu alasanku saja sebenarnya karena meskipun sudah tau begitu namun masih saja tidak bisa menjaga tubuhku sendiri agar sistem imunku tidak cepat drop.

Dari kemaren hidung sudah mulai gatal, ini pertanda flu akan datang, dan benar saja dari kemaren malam bikin heboh seisi rumah karena suara bersinku yang terus menerus konser tanpa henti baik siang maupun malam. Salahku juga seh sebenarnya sudah tau daya tahan tubuh lagi turun, berangkat kerja pagi hanya menggunakan cardigan bukan jaket seperti biasanya, itu juga tidak dikancingkan ngalamat sampe kantor kedinginan harusnya kan pakai jaket tebal yang bisa menutupi badan sampai leher ini malah pakai kain tipis. Selain itu ditambah makan telat dan sore hari mandinya juga kemalaman, mandi ideal kan sebelum jam 5 ini jam 6 sore baru mandi keasikan corat coret takut kata-kata yang terkumpul tersapu air dan berantakan tak beraturan lagi.

Sudah tau badan mulai ga enak dan hidung berubah jadi mata air yang tak pernah surut melernya tidak langsung minum obat, huuuuft... Satu hal yang tidak aku sukai terlalu ribet karena harus merendam obat dan harus menimbang tingkat kepahitan dengan indra pengecapku.

Hari ini sama seperti kemaren pergi kerja tidak memakai jaket hanya mengenakan cardigan dan itu membuat perut menjadi kembung, namun sudah diolesi minyak kayu putih juga di bagian telapak kaki biar hangat namun tetap saja dingin. Suara sudah mulai sengau, bersin-bersin plus meler masih tetap berlanjut, segelas teh hangat yang aku seduh pun tak mampu menjaga agar tubuhku tetap hangat, entah ini badanku yang lagi error atau memang udara di ruangan memang dingin dari pendingin ruangan yang kebetulan habis selesai di perbaiki beberapa waktu lalu ditambah udara di luar agak sedikit mendung. Cardigan seharian tak lepas di badan untuk menghangatkan tubuhku meskipun tak sepenuhnya hangat tapi lumayanlah sedikit tertolong.

Dan ini tadi pulang kerja sudah tau hujan, beberapa teman juga sudah memperingatkan jika diluar hujan tapi melihat hujan yang hanya rintik-rintik kecil pikirku kalau cuma hujan seperti ini sampai rumah juga baju kagak bakal basah kuyup, akhirnya nekat menerobos hukan tanpa menggunakan mantel yang selalu tersimpan rapi di bagasi. Hanya mengganti sepatu dengan sendal yang selalu aku bawa. Ternyata hujannya tak merata ada yang rintik-rintik beberapa kilo di depan hujan lebat, trus kering, lalu ujan lagi. Aaah hujannya dilema ni.

Di tengah perjalanan ternyata hujan lebat tapi juga masih sama ga merata tingkat intensifitasnya namun beberapa kilo sebelum sampai rumah hujan semakin lebat, nah kalau sudah begini ikut-ikutan dilema antara mau memakai mantel tapi tinggal bentar sampai rumah tidak pakai bisa basah kutup, akhirnya perdebatan dimenangkan si nekat dan sampai di rumah dengan basah kuyup yang berujung demam dan meler.

Mandi biar tidak pusing setelah kena air hujan lalu di hangatkan dengan segelas teh panas namun kepala mulai pusing, intensitas bersin meninggkat "menyerah" obat flu yang beberapa waktu lalu aku beli di minimarket menjadi sejata (beli namun tidak dimimun hanya buat berjaga-jaga saja). Sejak di kantor sudah di suruh minum obat biar tidak tambah parah, aku sendiri pun punya pikiran seperti itu tapi takut ngantuk makanya obat flu yang selalu aku bawa tidak aku minum. Baru setelah di rumah obat flu itu aku konsumsi, pahiiiiiiit...
Saatnya hibernasi Save the energy. Byeeee....(23/12) 

0 komentar:

Posting Komentar