28/09/14

Harap dari Sapamu Datang


05/09
Kantor, waktu masih beres-beres merapikan file terdengat telepon genggamku berbunyi, suatu hal yang jarang terjadi mengingat teleponku sudah berbulan-bhulan hanya menjadi pajangan di meja. Ada 3 pesan masuk secara beruntun, ini terlihat dari suara deringnya. Ketika mendengar itu tiba-tiba saja pikiranku beranggapan jangan-jangan itu pesan masuk dari dia melalui yahoo masangger seperti yang biasa ia lakukan sebelum-sebelumnya. Namun begitu aku tak segera bergegas membukanya. Meskipun hanya berpikir bahwa pesan itu darinya sudah membuat hati ini bahagia dan sepertinya ada sedikit senyum yang menggelitik di sudut bibirku, namun begitu aku memilih untuk menyelesaikan file-file yang masih menumpuk di meja yang meminta untuk segera dirapikan. Walau menunda namun tanpa disadari itu membuat jemari ini bekerja lebih cepat untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang tinggal sedikit.

Aku lupa dengan bunyi teleponku, namun setelah beres dan kembali ke tempat duduk melihat telepon di meja ingat juga bila ada pesan masuk. Masih berharap itu pesan darimu, aku buka sambil sedikit ada rasa tegang dan dag dig dug tapi seketika itu juga harapan itu hancur berkeping-keping hingga tak tersisa, itu bukan pesan darinya melainkan iklan dari operator dan pesan penipuan berkedok angsuran. Kecewa, namun aku tak pernah menyerah untuk menunggu pesan darimu.

10/09
Hari rabu, siang itu aku hanya istirahat saja di kamar mengingat demam yang dari semalam belum juga turun. Entah sudah berapa lama aku tertidur, menggeliat sedikit sadar aku mendengar ada pesan masuk di telepon genggamku. "paling juga iklan dari operator seperti hari-hari sebelumnya" pikirku ketika mendengarnya, membiarkan dan mencoba kembali tidur namun kesadaranku keburu pulih 100% sehingga mata sudah tak mau terpejam lagi. Aku raih telepon genggam yang tergeletak di atas tempat tidur dan membukanya, disana ada 1 panggilan tak terjawab dan 2 pesan yang masuk. Nomor yang sama dan belum ada di list teleponku sehingga tidak ada nama tertulis disana. "Nomor siapa ini..." Kembali lagi otakku berpikir bahwa itu nomormu, nomor barumu. Segera saja aku balas pesan yang masuk "sorry siapa ni...?" Tak berapa lama balasan aku terima "teman lama ..." , hanya sedikit orang yang tau nomorku dan beberapa orang yang menganggapku teman, siapa dia.

Karena masih dihinggapi rasa penasaran aku balas pesan itu masih dengan sedikit harapan yang tersisa tentangmu, beberapa kali saling kirim pesan akhirnya tau juga jika pemilik nomor adalah teman yang sudah lama ga ada kabarnya. Kembali lagi pudar harapan kamu kembali hadir menyapaku. Mungkin belum saatnya atau bisa jadi kamu tak mau lagi menyapaku.

Related Posts:

  • Terhanyut Dalam Cerita Bila dicermati secara seksama dan mendalam memang setiap penulis memiliki ciri khas dalam mentorehkan ide ceritanya seperti halnya di blog-blog yang sering aku kunjungi gaya penulisan, kosakata dari tiap coretan memiliki cir… Read More
  • Cinta Beda Agama Ketika di sodori sebuah fakta dan realita tentang "cinta beda agama" dulu aku berpikiran kalau memang saling cinta kenapa enggak, toh Tuhan kagak pernah membeda-bedakan siapa dia dan setiap agama mengajarkan hal yang sama ya… Read More
  • Kangen itu Merindu Sudah lama rasanya tak mengobrol denganmu, KANGEN, pake banget malah. Kemana saja selama ini hari-hari penuh ceria bersamamu itu pergi, mengapa lama sekali tak kunjung datang ???! Berharap keadaan bisa seperti semula kaga… Read More
  • Kenyamanan Hati & Jiwa Penuh Cinta KasihAda Wanita kulitnya hitam, & dikarunia wajah yg kurang Menarik, usianya mulai tua karna tidak ada yang Mau menikahinya selama ini. Suatu ketika, ke beruntungan itupun terjadi. Ia dijodohkan dengan seorang laki kaya & … Read More
  • Mencintai Fisik atau Hati Kamu mencintai fisikku atau mencintai hatiku ?  Bila kala kamu mencintaiku karena fisik, kamu aka kehilanganku. Tubuh ini gak akan ada selamanya. karena apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak pada ci… Read More

0 komentar:

Posting Komentar