05/09/14

Inginku (Menunggu)

"Sampaikapan kamu begini, waktumu akan terbuang sia-sia. Iya kalau dia kembali, kalau dia disana sudah punya anak istri bagaimana..."

Aku tak pernah bisa bercerita tentang apa yang terjadi pada diriku secara gamblang dan terperinci pada siapa pun kecuali padanya, mungkin karena ini juga teman yang sedikit banyak tau tentangku dan mengetahui keadaanku yang seperti ini tak henti-hentinya mencoba membuka mata dan pikiranku memperlihatkan kenyataan, seakan berkata "ini harus diakhiri, hidupmu masih panjang, masih banyak impian-impianmu yang belum terwujud" aku tau itu dan sepenuhnya sadar bahwa hidupku harus terus berjalan dan sudah seharusnya melompat ke zona lain yang lebih menantang.

Mungkin buat sebagian orang ini mudah saja tinggal menutup lembaran lama dan memulai menulis kisah-kisah baru yang sangat teramat manis melebihi permen lolipop kesukaan anak kecil. Tapi apakah kau tau kejadian yang sebenarnya..., aku dulu juga berpikiran praktis sepertimu tapi kini pikiran-pikiran itu perlahan memudar, karena tak bisa segala hal hanya dilihat dari satu sisi cobalah memposisikan di tempat yang seharusnya.

Silahkan saja kau menilaiku seperti apa, aku tak marah bahkan jika dalam hal ini mau menyebutku bodoh pun aku terima. Tapi tolong hargai juga keputusanku, aku bukan diam termangu tak berbuat apa-apa, asal kau tau hingga detik ini aku masih bertarung dengan diriku sendiri. Meskipun keyakinanku mengatakan jika dia masih sama seperti dulu, namun kalau pun dia ingkar biarkan saja, aku tak akan menyalahkan ataupun menghakiminya mungkin itu memang yang terbaik bagi dirinya. Aku tak marah, aku hanya ingin membebaskan diri mengontrol perasaanku secara perlahan karena aku sudah jatuh terlalu dalam jadi tak bisa serta merta langsung berlari, aku tak bisa. Biarkan aku melewati fase penyembuhan dengan sendirinya biar tak ada bekas goresan yang berarti itu saja.

Bisa mengenalnya saja sudah menjadi satu anugrah terindah buatku, jadi apa juga yang mesti aku tuntut apa yang mesti aku sesali. Ga ada, semuanya baik-baik dan dia hingga detik ini juga masih seperti malaikat yang tak ada kekurangan sekecil apa pun dimataku meskipun berkali-kali aku coba mencari hingga kedalam hal terkecil sekalipun tapi aku tak temukan yang bisa menjadi alasan membencinya. Bila dia memang sudah bahagia dengan yang lain, mungkin memang sudah seharusnya begitu. Namun bila dia benar-benar pemilik tulang rusuk ini suatu saat jika waktunya tepat juga akan datang. Aku percaya itu. (24 agt)

Related Posts:

  • Kalian Segalanya Rasanya gak enak banget ketika orang-orang yang dekat denganku meminta bantuan tapi tak ada yang bisa aku lakuka, bikin nyesek menimbulkan rasa bersalah yang teramat mendalam. Maaf akan aku usahakan bagaimanapun akan aku… Read More
  • Menangkap Sekelebat Bayangan Rasanya ingin kembali ke masa anak-anak lagi agar tau bagaimana rasa lebaran yang sesungguhnya. Hari ini hari lebaran dimana menjadi hari yang sangat dinanti semua umat muslim di dunia yang katanya menjadi hari kemenang… Read More
  • Inginku... Cita-citamu apa ? Pertanyaan dari jaman dulu hingga saat ini masih ada dan masih sama yang muncul ketika menginjak bangku sekolah. Aku dari kecil ingin jadi guru, mungkin melihat bu dhe dan tante yang kebetulan berpr… Read More
  • Suara itu Menakutiku Suara keras itu terdengar lagi, baru saja dan itu sangat menyakitkan. Aku tak menyukai tabiat kasarnya baik itu kemaren, hari ini ataupun lusa terasa meyakitkan dan seperti tak berperasaan. Setiap mendengar teriakan itu… Read More
  • Awal Perjalanan panjang Hai kamu..., iya kamu selamat ya karena kau telah berhasil memenangkan hati dari wanita yang sudah lama menjadi bagian dari mimpi-mimpimu... wanita yang selalu kau harapkan  bisa menghabiskan waktu bersamamu selama… Read More

0 komentar:

Posting Komentar