03/09/14

Daftar yang Dibuat Hati

Baru kali ini aku menceritakan list dari keinginan-keinginan yang begitu banyak pada orang lain dan orang yang ga beruntung itu adalah Citra. Feeling yang mendesak mesti di selesaikan di tahun ini, entah ada apa gerangan hatiku berkata demikian. Aku harus melakukan ini, melakukan itu, kesana kemari dari daftar yang sepertinya sudah terjadwal dengan rapinya di susun oleh hatiku demi satu alasan "ini yang terakhir".

Ketika aku bercerita berkali-kali Citra bertanya "Are u okay?? ..., enggak lagi sakit kan ? ..." Mungkin terlalu aneh bila di dengar oleh orang nornal namun aku berkata sebenarnya, aku sehat ga ada yg cidera ataupun habis kebentur tembok yang bikin otakku berputar-putar hingga berpikir demikian, semuanya murni dari hatiku.

Aku tau semua orang memiliki list dalam hidupnya yang ingin di wujudkannya, tapi selama ini ga ada list yang begitu sangat aku inginkan hanya saja ingin belajar rajut dan merangkai manik-manik untuk di ajarkan kembali ke ibu-ibu yang ada di kampungku dan itu juga perlahan terkikis oleh rasa malas tapi yang ini beda, segala keinginan yang berasal dari hati tak bisa di enyahkan bahkan serasa sesegera mungkin untuk dilaksanakan.

Terlalu banyak keinginan dengan embel-embel ini terakhir. Berkali-kali Citra mengulang pertanyaan apa sebenarnya yang hatiku katakan tapi jawabnya tetap sama, bahkan sepertinya tak lama lagi aku akan melakukan perjalanan jauh, ke sebuah tempat yang tak pernah aku bayangkan bahkan terbesit sedikitpun di pikiranku. "Apa aku mau mati, apakah ajalku sudah di depan mata ... " Entahlah siapa juga yang tau umur seseorang, kalau memang hanya sampai disini aku iklas, hanya berharap semoga ada seseorang yang mau mendengarkan cerita-cerita bapak dengan suara khasnya yang meninggi, ada yang selalu bermanja-manja dengan ibu bila di rumah dan semoga rumah masih terlihat rame dengan teriakan seperti dikala aku ada di rumah.

Bukan, aku bukan pergi ke surga ataupun ke neraka tapi ini seperti satu tempat di ujung sana, sebuah kota yang jauh dari tempatku sekarang. Aku pernah melihatnya dan beberapa kali membayangkan meskipun yang terlihat hanya sebuah rumah mungil, rumah yang penuh cinta dan syarat dengan kebahagiaan, rumah yang dipenuhi dengan senyuman dan kehangatan. Rumah yang membuatku nyaman. Itu rumah siapa, apakah rumahku..., rumahmu...., atau...???

19 agtustus 2014

Related Posts:

  • Ketika Diam Menjadi Misteri Sungguh indah cara Allah membuat skenario untukku. Menempaku, mengajariku perlahan bagaimana cara bersyukur, mengontrol emosi dan bagaimana menjaga hatiku hingga ketika saatnya kecewa itu datang tak begitu terhanyut dalam ke… Read More
  • Berharap tak Menjadi Bayang-bayang Weekend minggu yang lalu ketika malam mulai terasa menyergap, di beranda sambil melihat pemandangan malam kota Semarang yang berhias gemerlap lampu-lampu sambil menikmati segelas milo hangat menjadi keasikan tersendiri buat… Read More
  • For U ... Hai Tuan bagaimana kabarmu disana, masihkah Tuan menyempatkan mampir sekedar melihat coretanku diantara kesibukan setumpuk file dan tugas lain yang harus segera Tuan selesaikan. Mungkin Tuan akan bertanya-tanya, "menga… Read More
  • Tak Berdaya Melawan Flu Akhirnya tumbang juga setelah beberapa kali terkena guyuran hujan (meskipun memakai mantel, mengabaikan sarapan pagi (sebenarnya tidak hanya sarapan tapi juga makan siang) hanya karena urusan yang sebenarnya antara penting… Read More
  • Ada Apa Dengan Tubuhku Beberapa bulan ini aku sering merasakan detak kencang dari jantungku yang melebihi biasanya. Tepatnya setelah demam ketika selesai kakiku yang bengkak dipijat, entah sudah berapa kali aku mengalami dag dig dug yang ga karu-k… Read More

0 komentar:

Posting Komentar