22/03/14

Anak yang Kritis

Menemani Putra bermain sambil nonton televisi, setelah tayangan kartun selesai mulailah acara ibu-ibu apa lagi kalau bukan gosip. Kali ini gosip menayangkan tentang gugat cerai istri ginanjar 4 sekawan. Ketika mendengar beritanya sambil bermain sesekali melihat kearah televisi, aku kira tidak peduli dengan acaranya namun ternyata anggapanku salah.

"Heh aneh ya masa suami istri tinggalnya berpisah" beginilah Putra walaupun masih kecil namun pikirannya sudah seperti orang dewasa.
"Harusnya suami istri tinggal bersama to ya"
"Suaminya kan kerja jauh" jawabku menanggapi omongan Putra
" Kan bisa ikut....?"
"Suaminya kerjanya muter-muter"
"Ya gapapa to, ikut muter-muter. Malah enak jalan-jalan terus"
"Suaminya kerja jauh disana tidak punya rumah"
"Ya tetep ikut, kan punya rumah"
"Rumahnya disini kalau disana tidak punya rumah"
"Kan bisa bareng"
"Kerjanya jauh di luar kota nanti kalau istrinya capek gimana"
"Kan bisa dipijiti"

Langsung aku ganti channel televisi dan mencair acara televisi yang menayangkan film kartun atau acara yang cocok untuk anak seusianya walaupun sekarang sangat minim acara untuk anak-anak, sungguh miris. Lama-lama untuk anak-anak juga harus mengadopsi acara TV berlangganan kali ya. 

Kaget juga mendengar hanya melihat dan mendengarkan bisa menganalisa dan memberikan pertanyaan maupun komentar yang sering keluar secara spontan dari anak kecil satu ini. Anak kecil yang kritis dan haus dengan penjelasan-penjelasan yang menurutnya bisa masuk akal dan harus mendapat penjelasan kalau enggak bisa ditanya terus-terusan sampai mendapat satu penjelasan, namun terkadang juga kita tak memberikan penjelasan yang sebenarnya ketika yang ditanyakan belum sesuai untuk seumurannya. Terkadang kata-kata spontannya juga sebenarnya enggak pantas di ucapkan (agak kasar) entah mendengarnya dari mana dan kalau sudah seperti itu sepantasnya untuk menegur dan memberi penjelasan bila kata-kata itu tidak baik "saru" dan tidak boleh di ucapkan lagi.

Jadi intinya mesti hati-hati dalam berucap dan bertingkah laku bila ada anak kecil dalam hidup kita karena sifat anak kecil adalah meniru dalam hal apa pun itu. Sebaiknya mengarahkan yang baik, bila ada pertanyaan jelaskan dengan kata-kata yang mudah di pahami agar tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, karna dengan penjelasan-penjelasan itu pula bisa mengajarkan dan membantu mengasah otak anak untuk tetap aktif dan kritis.

Gara-gara cari remote enggak ketemu-ketemu malah menimbulkan pertanyaan. 

0 komentar:

Posting Komentar