17/03/14

Peluk Aku Saat Ini

Sekarang boleh ngeluh ga....?! Aku capek. Bisakah peluk aku Tuhan, saat ini aku tak mau hanya sebuah genggaman kuat tangan itu, aku tak mau remasan di pundak, ataupun usapan di kepala aku tak mau itu, aku hanya ingin sebuah pelukan. Ya pelukan, sepertinya hanya itu yang bisa memberikan keteduhan hatiku, menentramkan jiwaku dan menghilangkan segala amarah dalam diri ini.

Aku tau boleh menuntut karena aku tak punya hak, aku tak boleh protes karena itu bukan wewenangku, aku tau boleh berkeluh kesah karena aku tak menjalankan kewajibanku dengan baik tapi bisakah untuk saat ini berikan satu pengecualian untukku. Peluklah aku, jangan biarkan air mata ini jatuh tiada arti.

Aku kesal, aku marah dan aku takut pada diriku sendiri seakan jiwa ini bukan pemilik raga yang sebenarnya. Terlihat bayangan yang mengikuti sang pemilik sangatlah rapuh bahkan untuk melangkahpun tak berdaya bagai tak ada tenaga. "Bisakah Aku mendapat pelukan saat iini....??!" Suara cibiran tak kasat mata terdengar sayup-sayup, kebisuan menyeruak diantara riuhnya orang-orang beralulalang. 

Aku percaya diujung rencanaMu pasti ada keindahan, namun untuk mencapai ujung aku harus melewati ribuan anak tangga dan aku merasakan lelah, bisakah aku mendapatkan satu pelukan....?! Aku ingin terus maju dan pelukan itu sangatlah penting dan berartinya untukku karena disanalah letak cadangan energi yang aku butuhkan untuk menyusuri anak tangga yang berjajar dan sudah menungguku.

Dalam riuh tak ada yang mengenalku, tak ada yang menemukanku dan tak ada yang tersenyum untukku. Aku coba melihat ke samping tak jua aku temukan sosok yang dulu berjanji tak meninggalkanku tak melepaskan genggaman itu hingga ada penggantinya, namun kini hanya kehampaan yang ada. Tuhan peluk aku saat ini.


0 komentar:

Posting Komentar