09/04/13

Bank Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses, lalu di devinisikan manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses-proses  alam sebenarnya tidak ada konsep sampah yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Di alam sampah dapat terurai antara lain karena peran bakteri. untuk mempercepat penguraian sampah ataupun limbah secara biologis bakteri di berdayakan dengan berbagai cara hingga menghasilkan air dan mineral yang memenuhi standart baku mutu lingkungan. Bakteri inilah yang kemudian melakukan pembusukan pada sampah, jika sampah tidak dapat diurai akan menyebabkan kerusakan pada tanah dan pencemaran lingkungan.

Sampah-sampah yang tidak dapat terurai ini dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Contoh sampah buangan limbah industri yang berupa cairan maupun padat ataupun jenis logam yang mengandung arsen, krom, dan timbal sedangkan limbah rumah tangga yang berbentuk cairan seperti sabun deterjen dan cat tidak dapat terurai karena cairan tersebut membunuh bakteri yang bertugas mengurai tanah. Selain itu sampah padat seperti plastik dan styrofoam juga dapat menghambat kesuburan tanah dan limbah pertanian mencakup bahan-bahan kimia seperti pertisida, pupuk urea dan dasinfektan yang berakibat kerusakan pada tanah sekaligus pencemaran udara.

Untuk mensiasati semakin banyaknya prosuksi sampah, karena sampah rumah tanggalah yang menyumbang paling banyak  kini banyak dibentuklah bank-bank sampah. Bank sampah, di dalam ruangan tidak ada brankas berisi uang tapi berkarung-karung sampah yang telah dipilah terdiri dari sampah plastik, kertas, styrofoam, kardus, dan kemasan botol bekas pakai. Seorang nasabah bank sampah selain menyetorkan sampah juga bisa menabung dan mengambil tabungannya yang merupakan kegiatan di bank unik ini. Konsep sendiri membuat masyarakat tertarik untuk memilah-milah sampah apalagi mereka mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Konsep tersebut adalah nasabah menyetorkan sampah yang kemudian sebagai gantinya akan mendapatkan uang sesuai dengan nilai sampah mereka.

Sampah akan di timbang dan di tafsir nilainya sesuai harga dipasaran atau pengepul lalu nilai uang itu yang akan dimasukkan ke rekening nasabah yang diberi buku rekening untuk mencatat pendapatan mereka menjadi sebuah tabungan. Nasabah tidak dapat langsung mengambil uang mereka tetapi harus menunggu selama 3 bulan. Bank sampah ini bisa jadi solusi bagi pengolahan sampah sekaligus mengajarkan masyatakat untuk menabung. Sampah yang terkumpul di bank sampah kemudian di salurkan untuk di daur ulang yang hasilnya dijadikan sebagai kompos dan barang-barang kreatif lainnya yang terbuat dari plastik dan styrofoam.

 Dengan adanya bank sampah sedikit banyak membantu mengurangi sampah yang bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah, sehingga bisa meminimalis pencemaran lingkungan. Dengan begitu masyarakat semakin sadar tentang kebersihan selain itu juga bisa mendapat tambahan penghasilan dari sampah-sampah yang mereka hasilkan setiap harinya. Membuat sampah yang tadinya hanya dipandang sebelah mata kini dengan sedikit mengeluarkan kreatifitas sampah bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual tersendiri. (L)


0 komentar:

Posting Komentar