04/04/13

Sebatas Mimpi


Tanpa sadar kebisuan menyakiti semuanya
Ketika perasaan lebih dominan melebihi pikiran
Seakan berjejak hanya dengan satu kaki
Oleng tentunya, usaha mempertahankan keseimbangan menjadi solusi
Namun tahukah jika sebenarnya kita saling menyakiti diri sendiri

Bisakah semua ini diakhiri...
Biarkan impian suasana kembali seperti sedia kala menjadi nyata
Jika ingin menyatukan pecahan kaca harus siap terluka
Namun goresan tak terasa dibanding kebisuan antara kita

Otakku penuh hal-hal tentangmu, aku rasa kaupun begitu
Cobalah kau mengerti..., bisakah kau pahami
Kebisuan menjadi beku dalam kesunyian yang berkepanjangan

Rasa marah terhadap diri sendiri semakin menjadi
Mengacaukan pikiran dan memperkeruh suasana
Mencoba mengontrol emosi melatih kesabaran hati
Sikapi apa yang telah terjadi agar mengerti
Memahami untuk mengubah yang dirasa salah dalam diri ini

Tak perlu berkata bila akhirnya memperkeruh suasana
Mencoba bertahan dalam kehampaan yang terlihat nyata
Kebisuan juga akan menambah kesalah pahaman
Andai..., kata yang membuat semuanya menjadi indah
Bagai menunggu bintang diantara awan hitam

Berputar haluan membuka kembali yang telah berlalu
Mengingat satu masa yang seharusnya masih terjaga
Hanya perlu sedikit merunduk namun bukan merajuk
Bertahan ataukah menyerang tak ada bedanya
Karena hanya luka yang kita derita

Yang pasti pelangi tak terjadi hanya dengan adanya mentari
Bias cahayalah yang memantulkan keindahan warna warni
Bersatu padu meninggalkan kegelisahan dan keegoisan
Terbuka hati untuk menyatu bersama mimpi


0 komentar:

Posting Komentar