09/04/13

Perang Batin

(+) Sudah ell jangan terlalu dipikirkan nanti malah sakit, kamu sendiri yang susah
(-) Makanya jadi orang jangan terlalu sensi kenapa...??!!
(+) Iklaskan saja mungkin dia lebih bahagia sekarang
(-) Peka donk.... !!!
(+) Bukankah kamu sudah banyak cerewet untuknya mungkin saatnya sekarang buat dia berpikir tentang apa yang sudah kamu katakan dan saatnya dia berkembang
(-) Haaaah kamu memang cengeng ell
(+) Segala hal ada masanya, mungkin masa kamu mengenal dia sudah harus berakhir, walau sesaat yang pasti dia sudah jadi bagian dari hidupmu. Ada dalam torehan tinta buku kehidupanmu.
(-) Lupakan dia, dulu gak kenal sekarang gak kenal tak masalah to...
(+) Mana mungkin kamu bisa lupakan dia,, semakin kamu berusaha melupakan, segala hal tentangnya akan lebih erat merengkuhmu, slow biar berjalan seiring irama yang mengalun. Biarkan nada mengalun sampai akhir cukup dengarkan dan resapi karena ada makna yang terkandung didalamnya
(+) Coba saja sekarang kamu sapa dia duluan
(-) Buat apa kamu menyapa dia, bukankah sering kamu pancing dia dengan membiarkan....?!, juga gak ada respon untuk nyapa dulu
(+) Diam gak akan menyelesaikan masalah
(-) Halooo..., kamu sudah ambil keputusan untuk membiarkan dia kenapa sekarang kamu yang ribet sendiri...... Dia aja nyantai, gak berisik kaya kamu, kalaupun dia kangen pastinya sudah nyamperin bukankah dia tau harus mencari kamu dimana kan....
(+) Kalau memang begitu ya sudahlah jangan kamu sesali keputusanmu, toh dia juga gak ada tanda-tanda kalau masih menginginkan kamu.
Jika memang benar dia kangen gak bakalan dia dengan mudah melepaskanmu, karena itu bukan sifat dia menyerah begitu saja.
(-) Wanita... Wanita..., segala hal dibuat susah
(+) Sikapi yang sudah terjadi dengan kebijaksanaan. Ingat kan kamu masih belajar apa itu hidup dan kehidupan...
(-) Lalalalala.... Silahkan menggalau anak manis, hahaha....
(+) Kamu lupa gak sholat, gak puasa, gak berbagi rejeki tapi nyantai saja lalu kenapa sekarang jadi begini...
(-) Ini soal perasaan...
(+) Memangnya bersyukur dengan apa yang sudah di dapat pake dengkul kan juga pake perasaan. Semakin ngawur saja kamu
(-) Salah lagi...
(+) Makanya kalo ngomong jangan seenak jidat lo, tadi bilang suruh peka malah kamu sendiri yang acakadut. Gak konsisten
(-) Hahahaha..., kaya kamu konsisten saja
(±) Seenggaknya aku memegang ucapanku gak plin-plan.
(-) Mana buktinya, sekarang saja kamu malah memutuskan meninggalkan dia sendiri
(±) Siapa yang ninggalin, aku masih disini kok masid di tempat yang sama masih tetap menggenggap erat tangan dia walau tinggal ilusi
(-) Lalu kenapa terjadi hal seperti ini....???!
(±) Karena aku merasa gak sanggup melangkah terlalu cepat, aku gak bisa mengiringi langkah dia yang terlalu lebar. Berkali-kali aku bilang biarkan semuanya mengalir apa adanya, jangan melawan apa yang hati rasakan tapi biarkan mengalir kedermaga namun dia malah mencoba melawan arus, menghakimi dirinya sendiri sehingga menumbuhkan tembok pembatas yang sekarang menjadi beton pemisah.
(+) Kamu tau gak keadaan dibalik tembok itu
(±) Enggak..., sebelum tembok terbangun aku pun juga gak bisa merasakan badai yang ada dalam hatinya, hanya bisa menerka dan bertanya pada ruang hampa
(-) Lagi-lagi ego yang berbicara...
(±) Entah ego atau bukan yang pasti aku sudah mencoba mencairkan es yang beku tapi aku salah karena mencoba mencairkannya gak ditempat hangat tapi di lemari pendingin
(-) Cuma jadi pecahan es kecil-kecil donk, bisa-bisa kamu juga ikut beku.
(+) Hmmmmm...., kalau sudah jadi bubur mau diapain lagi tinggal kasih bumbu taburin cakue beres kan. Masalah selalu datang tinggal bagaimana kamu meyikapinya, jika yang mudah di drama tisir ya jadi kusut dan yang besar gak di urai sampai lebaran monyet tetep saja sama kurutnya malah tambah keriting
(±) Gak tau lah
(-) Kamu nyerah ni...
(±) Bila yang ingin pergi aku cegah toh sia-sia juga. Kalaupun dia gak pergi juga gak akan mendapat situasi yang sama. Bila dia ingin pergi aku tak akan melarang namun bila dia masih disini itu jadi pengharapan. Biarkan dia tentukan arah kemana akan menuju karena sesuatu yang dipaksakan hanya akan menyakiti semuanya
(+) Kalau gitu kenapa kamu masih memikirkan dia
(±) Ada sesuatu yang membuat aku nyaman, klop saat bersama dia

:: Biarkan dia bermuara dimana dia mau, tak perlu bertanya kenapa karena memang tak ada yang perlu dijelaskan. Sebuah pesta selalu ada akhir entah itu menyenangkan atau menyedihkan namun yang pasti ada sebuah cerita yang sudah terukir disana walau pun hanya sedetik.
Apakah masih ada pesta yang sama...????! Pasti kamu tau jawabnya

:: Bahagialah kamu dimanapun berada, bermetamarfosislah dengan sempurna agar menjadi kupu-kupu yang mengagumkan dan kokoh.


0 komentar:

Posting Komentar