23/04/13

Perjanjian PraNikah


Sejatinya pasangan yang menganggap menikah adalah kewajiban yang pelaksanaannya harus berdasarkan niat dari dalam hati yang tulus demi ibadah. Mereka lebih memilih untuk fokus pada semua hal yang baik dan pertimbangan yang matang ketimbang memikirkan hal buruk yang bisa menimpa mereka dikemudian hari. Mereka juga tidak merasa perlu dan menganggap penting perjanjian pra nikah walau sama-sama menggeluti profesi yang sudah mapan.


Maraknya perceraian membuat banyak pasangan lebih memilih menandatangani perjanjian pra nikah untuk melindungi aset harta yang mereka punya sebelum menikah. Dengan perjanjian pra nikah, pasangan tak akan diributkan dengan urusan harta gono-gini jika mereka memutuskan bercerai dan berakhirnya bahtera rumah tangga di kemudian hari. Yang paling sering adalah pembagian aset, apalagi kalau salah satu pihak merasa penghasilan lebih besar, dia merasa "no no no..., sebelum menikah kamu segini ya, saya sebelum menikah segini ya... Kalau ada pendapatan setelah menikah ya ini yang kita bagi dua.".

Perjanjian pra nikah sendiri sudah lama menjadi perdebatan, karena perjanjian ini berkontribusi memberi energi negatif terhadap pernikahan itu sendiri. Hawatirnya pasangan lebih mudah berkata cerai ketimbang berusaha mempertahankannya. "Kebayang gak ini baru mau menikah tapi sudah menyiapkan kalau kita pisah..., sudah pasti yang terekam dalam alam bawah sadar adalah kita berati akan ada saatnya berpisah yang pasti sudah tidak memberikan energi yang positif.


Ketidak cocokan satu sama lain kerap menjadi alasan seseorang untuk memilih untuk bercerai, usia pernikahan bukan jaminan berlangsungnya rumah tangga yang harmonis. Pada usia pernikahan 5-10 tahun adalah tahap suami istri untuk lebih mengenal dan memahami pasangannya. Namun ternyata memasuki usia pernikahan belasan tahun sikap saling mengenal pasangan belum berhenti, apalagi jika salah satu pasangan mengalami perubahan baik dari segi pendidikan, pekerjaan atau status sosial. Tiap perkawinan manusianya itu berubah gak selalu sama pada awal pernikahan seperti apa, lalu perkembangan dari proses sesudah menjadi suami istri, misal dari segi pekerjaan dari segi pendidikan itu sudah bergulir terus  kemudian ada perubahan. Kadang-kadang dengan adanya perubahan pada manusia akibatnya jadi gak cocok dengan pasangannya.

Komunikasi, toleransi dan sikap saling memahami menjadi kata kunci untuk menjaga pernikahan tetap utuh. Namun tak jarang usia pernikahan yang lama membuat komunikasi tak lagi berjalan harmonis, rasa bosan menjalani rutinitas rumah tangga melunturkan rona kebahagiaan rumah tangga sehingga tak lagi menghormati ikatan perkawinan. Persyaratannya adalah merasa masih menghormati gak perkawinan ini...., merasa masih membutuhkan gak dengan perkawinan ini.... Kalau masih ada biasanya mau dengan senang hati mencoba untuk merubah itu semua.

Menyatukan dua insan dengan karakter dan sifat berbeda memang menjadi esensi sebuah pernikahan, selama hidup berumahtangga berjalan permasalahan akan selalu ada. Saling terbuka, penggertian, dan kesabaran hati terus dijaga untuk kelanggengan jalannya pernikahan. 


Related Posts:

  • Pacaran ~ Menganalisa dari Sudut Berbeda Sempat aku berpikir kenapa dalam hal percintaan seakan keberuntungan belum berpihak padaku, iri dengan orang-orang yang kemana-mana bergandengan di temani sang kekasih tercinta, saat malam minggu tiba pergi jalan-jalan tid… Read More
  • Mencari Celah Kosong Ada beberapa orang yang menanyakan mengapa blog ini gak bercerita tentang cerita-ceritaku. Sebenarnya coretan-coretan ini bila jeli membacanya ada sebagian yang menceritakan tentang hati namun memang tak secara gamblang dan … Read More
  • Kesenjangan Kerja Dunia kerja itu kejam. Kadang seseorang bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kedudukan yang dianggapnya lebih baik, tak jarang banyak rekan kerja yang bermuka dua hanya untuk mendapatkan perhatian dari bos. Realit… Read More
  • Jangan Anggap Enteng Profesi Ibu Rumah Tangga Bila perempuan jaman sekarang di tanya ingin jadi ibu rumah tangga apa wanita karir mungkin sebagian akan memilih menjadi wanita karir dengan alasan "buat apa sekolah tinggi-tinggi bila hanya ingin menjadi ibu rumah tangga, … Read More
  • Hati Tak Bisa Bohong Ternyata benar juga ya bila dikatakan hati tak bisa bohong, ketika bahagia hati akan memberikan sinyal-sinyal keseluruh tubuh untuk bersuka cita mengisi energi kebahagiaan full bahkan bisa menularkannya kepada orang-ora… Read More

0 komentar:

Posting Komentar