14/06/14

Berlindung Kepada Bayangan

Tiap hari seakan semakin banyak potongan puzzle yang berceceran. Melihat begitu banyak gambar yang tak satupun ku mengerti apalagi memahami bentuk utuh dari setiap foto yang tercetak ketika ku memejamkan mata. Mencoba mengingat dan menganalisa, apakah ini hanya mimpi sebagai bunga tidur seperti orang-orang katakan atau ini sebuah penggalan dari satu kisah yang sering aku lihat. Membingungkan dan sedikit banyak menyudutkan otakku memaksanya berpikir hingga terasa jengah dan mendidih tetap tak menemukan satu kesimpulan atau benang merah disetiap gambar yang teracak.

Orang-orang itu banyak berseliweran tapi siapa mereka...., mengapa tak satupun mau memperlihatkan wajahnya..., apakah aku mengenalnya...?! Hanya secuil yang bisa aku ingat dan itu pun tak cukup membantu untuk menjadi satu gambar utuh. Berbeda ya potongan yang lain lagi, entah ini potongan puzzle keberapa dan berada di gambar yang mana semua potongan itu bercampur menjadi satu akupun tak punya bayangan mozaik apa yang terpampang dan ingin diperlihatkannya kepadaku.

Apakah ini sebuah cerita yang saling tersambung atau hanya penggalan cerita pendek ?! Siapa pemeran utamanya dan bagaimana sinopsis cerita jika hanya beberapa potong puzzle yang aku temukan sedangkan untuk membuat satu cerita saja membutuhkan banyak puzzle yang terlibat didalamnya.

Misteri, Hanya Tuhan yang tau bagaimana bentuk nyata cerita dari kepingan puzzle yang hadir dalam setiap mimpi malamku ini. Begitu banyak orang yang beberapa sepertinya aku kenal dari ciri tubuh namun banyak juga yang tak aku tau siapa mereka, pendatang barukah atau hanya sekelebat lewat untuk mempercantik cerita.

Dari sekian banyak potongan puzzle yang terkumpul, hanya satu yang aku ingat dan melekat hingga sekarang, yaitu sebuah tangan cowok yang begitu nyata terlihat dan terekam jelas dalam pikiranku. Lengan yang kokoh dan pekerja keras, milik siapa aku pun tak tau namun yang jelas lengan itu bukan dari orang-orang yang pernah aku jumpai namun aku yakin pernah melihat dan memegangnya. Aku mengingatnya dengan jelas secara mendetail setiap inci dari kulitnya, kalaupun berjumpa dengan pemiliknya tak akan bisa terkelabuhi. Apakah ini tangan yang menggenggamku dan menjagaku beberapa minggu dikala tidur malamku waku itu...?!

Dikala itu aku merasakan jemari yang hangat nan menenangkan, kali ini merasakan lengan yang kokoh dan melindungi benar-benar melindungiku. Dia benar-benar menjaga dan melindungiku namun keduanya memberikanku kenyamanan. 


Related Posts:

  • Kebersamaan Saat Lebaran Lebaran tiba ada tradisi unik saatlebaran tiba iyalah mudik, segala masyarakat dari berbagai kalangan yang awalnya meninggalkan kampung halaman untuk merantau atau menetap di kota lain akan meninggalkan segala aktifitasnya u… Read More
  • Tempat Sampah Kau ingatkan aku agar tak selalu menjadi tempat sampah untuk menampung segala keluh kesah yang menjadi ganjalan dalam hati mereka, bahkan untuk orang-orang yang baru ku kenal Walaupun ada rasa cemburu namun kau gak pernah… Read More
  • Terbiasa karena BiasaTak ada yang bisa kamu lakukan ell. Ingat ell kamu gak bisa memaksakan semua berjalan seperti yang kamu mau. Kamu sudah terbiasa sendiri, kamu sudah biasa ditinggalkan, sudah biasa dihianati, sudah biasa dikecewakan, sudah bi… Read More
  • Belajar dari Si kecil Sejak ayahnya meninggal Putra tidak mau makan, dipaksa seperti apa pun selalu saja bilang nanti dan enggak mau. Memang Putra masih kecil (6 tahun) namun pemikirannya sudah melebihi usianya sendiri, dia tidak menangis hanya… Read More
  • Semua akan Kembali KepadaNYA Tepat seminggu yang lalu sekitar jam 14.00 baru nyampe kantor aku mendapat kabar dari ade kalau ayah putra meninggal. Padahal waktu siap-siap berangkat kerja seorang tetangga datang kerumah dan bilang sama ibu kalau ayah P… Read More

0 komentar:

Posting Komentar