05/06/14

Pulang Bersama Hujan

Jam pulang, kurang beberapa menit tapi hujan malah turun itu sesuatu banget deh apalagi di malam hari. Yang lain pada nunggu hujan sedikit reda lain halnya denganku yang langsung pulang, peralatan lengkap dari mantel, sendal bahkan kantong plastik juga ada ya buat jaga-jaga kalau mabok darat. Mana ada naik motor mabok, hahahaha.....

Mampir sebentar ke pom bensin sekedar menyenangkan abu yang sudah kedip-kedip minta di gelonggong pertamax gaya beneeeer.... Sepertinya pernah liat mas-mas penjaganya deh, nah kan mulai jelas saja pernah liat langganan bensin di situ. Oooh iya sambil ngelap keringat di kaca helm. Lagi asik-asik ngelihat hujan pikiran mulai bergerilya, kayaknya asik juga hujan-hujan nongkrong di pom bensin. Hujan gini enak di rumah ya mbak, weeeh masnya bisa baca pikiranku, karena aku enggak jawab dan sepertinya masnya tau aku enggak menyimak omongannya si mas-mas itu pun mengulang dan melihat dandananku yang masih rapi (tau darimana secara mengenakan mantel lagian kapan kamu bisa rapi Ell sampai teman-temanmu saja enggak yakin kerja kantoran, kan kerjanya ngawasi monitor sama pesawat telepon biar kagak berkeliaran) omongannya di jawab sendiri baru pulang kerja ya mbak, hanya aku jawab dengan anggukan. Iiiih masnya membuyarkan lamunanku tentang hujan deh.

Walau sudah pake mantel tapi celana terasa mulai basah, inilah kehebatan mantelku. Jalan yang biasanya ramai kendaraan berseliweran saat ini hanya terlihat segelintir yang melintas. Abu menggila, jalan yang dilewati air di terobosnya kali ini airnya lebih banyak ketimban pas hujan di siang hari, Teriak malam-malam mengendarai motor menerobos hujan melawan arus air apalagi dengan pencahayaan redup ditambah kaca helm hitam lebih seru lagi tu. Aah andai aku punya kamera tahan air yang mungil pengen foto di bawah derasnya hujan, melintas cahaya di langit buru-buru berdoa agar gak ada suara petir dan hayalanpun bubar...

Lanjut..., motor melaju dengan lambat bukan karena menikmati hujan tapi karena jalan yang menurun dengan air hujan yang cukup deras gila aja kalau kenceng, punya nyawa doble ya. Persiapan menerobos banjir tapi ternyata perkiraanku salah daerah yang biasanya banjir enggak terlihat genangan air disana, tapi ternyata banjirnya beralih sekarang di tikungan depan pasar, nahkan kena jebakan batman, untung saja abu refleknya bagus jadi langsung bisa mengontrol keadaan biar air tak masuk ke warung-warung yang jam segini masih buka agak panjang juga ni genangan air.

Tak seperti biasanya kali ini agak keder juga pas lewat di pinggir sungai takut airnya meluap, rumah-rumah sudah pada tutup rapat pula apalagi dengan suara gonggongan anjing terasa horor. Melihat 3 anjing yang berada di teras saling sahut menyahut, dalam bayanganku anjing menggonggong bersahut-sahutan kalau enggak melihat setan ya ada bahaya. Aduuuh, jadi merinding apalagi waktu mau melewati jembatan. Saking asiknya melihat dan konsentrasi dengan hayalan tentang suara anjing hingga tak menyadari di ujung jembatan ada genangan air yang sedikit cukup dalam, woooow.... lampu penerangan seakan tertutup dengan hujan hingga terasa gelap jelas saja kaca helm tertutup rapat.

Ginilah resiko rumah di bukit (biar sedikit elit ya), eeh bener rumahku ada di pucuk yo kalau lewat jalan setapak kaya manjat Borobudur kali, ini kan jalan utama hanya memutar untuk sampai rumah. Jalan mulai menanjak dan kali ini benar-benar melawan arus air. Air mengalir dari atas ke bawah itu sudah hukum alam. Benar-benar kali ini aku merasa hujan yang turun sedikit aneh terasa horornya, lebih syerem dari film nenek gayung.

Sampai rumah pamer sama ibu kalau celanaku basah eeh malah dijawab kenapa enggak nunggu disana dulu sampai hujan reda, tuh kan salah lagi.... Alasan aja disana sudah enggak ada orang sudah pada pulang padahal pengen hujan-hujanan. Dan sebagai penghujung segelas penuh teh (semoga penuh bukan karena ketetesan air hujan, uuups...) untuk menghangatkan badan sambil corat-coret walau listrik mati tetap lanjut lah nanggung tinggal dikit tapi akhirnya kalah juga dengan batre lepi yang tinggal 7% cari power bank lupa naronya dimana, emang bisa....? Ya bisa lah, lanjut besok pagi yaah sekarang tidur dengan penerangan senter dari applikasi di hp saja, lumayan daripada cuma ketap ketip kagak bisa tidur karena gelap :D

Related Posts:

  • Antara Cinta dan Persahabatan Bohong bila antara cowok dan cewek menjalin persahabatan tanpa melibatkan hati. Tak ada persahabatan antara dua orang lain jenis yang benar-benar murni,selalu melibatkan hati entah itu dari satu sisi ataupun dua sis… Read More
  • Kotak Kaca Aku tahu kamu suka dia Dari gelagat dan tutur katamu yang terlalu mencolok dan sangat perhatian Namun kau lebih memilih menyimpan segala rasa itu untuk dirimu sendiri. Menyimpan dalam kotak kaca dan berharap tak satu oran… Read More
  • Anak Ke Berapa yaa.... Heran bener sama ayah perasaan aku ini anak pertama tapi kenapa saat membahasakan ade lelakiku selalu dengan embel-embel "mas". Mungkin ayah lupa dikira ngobrol dengan adeku yang bontot kali ya, tapi mengapa selalu saja keti… Read More
  • Rasanya Pengen Nonjok Orang Tuh kan bener, cerita juga percuma gak ada faedahnya,  hanya nambah gondok saja deh sepertinya. Tidak ada tanggapan apalagi solusi hanya dapat kacang rebus doank alias NOL besarrrrrrr....... Tau gini mending tadi c… Read More
  • Sepenggal Motivasi Diriku Ya sudahlah, mungkin waktu itu memilih keputusan yang salah namun itulah hati, tak selayaknya aku menuntut atau menyalahkan karena memang 100% aku yang salah. Hingga kini belum bisa menuruti apa omongan bapak untuk mengontro… Read More

0 komentar:

Posting Komentar