08/06/14

Tunjukan Jalan TerangMu

Mendengar satu pernyataan yang tak bisa aku terima secara nalar maupun akal sehatku. Tak bisa memaklumi, apakah kesalahanku sebegitu besarnya hingga mereka menjatuhkan hukuman yang menurutku sangat berat untuk aku jalani. Bagai terpasung dalam sebuah ruangan yang memiliki dinding tinggi dan kokoh, aku tak bisa napas dan aku tak tau apakah aku masih bisa pertahan dalam situasi ini. Tak tau siang ataupun malam semua aku jalani dengan langkah yang tak terarah. Kosong, jiwa ini begitu kerdil untuk memahami segala yang terjadi. Tak ada seorangpun yang mendengar walau aku sudah teriak sekuat tenaga, lihatlah disini apakah aku hanya sebuah bayangan yang tak kasat mata atau hanya debu yang memedihkan mata. Semuanya bungkan dan aku merasakan perih yang teramat sangat disini (hati).

Tuhan kalau ini ada dalam skenario yang Engkau buat aku terima, namun bolehkah aku sedikit memohon agar Engakau selalu pegang tanganku. Berikan aku keyakinan hingga ku percaya segala yang telah Tuhan rencanakan adalah yang terbaik dan akan berujung manis, janji Tuhan tak pernah ingkar.

Tak pernah aku merasa setakut ini sebelumnya, bagai berada di tengah padang tandus dengan jurang disekelilingku. Yang belum bisa aku terima mengapa ada orang sejahat itu...?! Bukankah berbuat jahat pada orang lain sama halnya menutup segala jalan rejekinya dan aku yakin hidupnya juga tak sebahagia orang yang mereka zolimi. Suatu saat akan berbali, karena roda kehirupan selalu berputar. Semoga ada cahaya yang menuntun arahku hingga bisa kuraih dan kembali ke padang safana. Aku masih ingin membahagiakan orang tuaku, tak bisa aku bayangkan andai mereka mengetahui keadaanku yang sangat kacau dan benar-benar down untuk saat ini.

Semoga ada celah kecil yang terlihat orang lain hingga seseorang itu sadar tentang keberadaanku di tempat yang gelap ini dan bersedia mengulurkan tangan untuk membantuku keluar dari dinding yang membelenggu kebebasanku.

Siapa pun dia aku gak dendam, karena mungkin tanpa sengaja aku telah berbuat salah hingga membuatnya murka namun, apakah sifat labilku yang dulu mesti mendapatkan balasan yang sangat keji seperti ini..., sedangkan mereka lah yang menyulut api lalu mengapa hanya aku yang terbakar... Apakah ini adil ?!

Teman-teman edelweis yang baik, yang telah meluangkan waktu untuk singgah mohon doa untukku ya, agar aku bisa menemukan pintu untuk bebas keluar dari ruang gelap dan pengap yang menjerat hidupku. Semoga ada keajaiban dan terang dari semuanya ini. Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin …


Salam,
Edelweis

Related Posts:

  • Tempat Sampah Kau ingatkan aku agar tak selalu menjadi tempat sampah untuk menampung segala keluh kesah yang menjadi ganjalan dalam hati mereka, bahkan untuk orang-orang yang baru ku kenal Walaupun ada rasa cemburu namun kau gak pernah… Read More
  • Terbiasa karena BiasaTak ada yang bisa kamu lakukan ell. Ingat ell kamu gak bisa memaksakan semua berjalan seperti yang kamu mau. Kamu sudah terbiasa sendiri, kamu sudah biasa ditinggalkan, sudah biasa dihianati, sudah biasa dikecewakan, sudah bi… Read More
  • Bagai Tembok Pembatas Yongsa sejak pertangkaran pertama dikala itu ada yang berubah.... Walau kita sudah baikan lagi namun semakin lama aku merasa ada kehambaran disana, tak aku temukan dirimu yang dulu dan pembicaraanpun hanya itu dan itu saja s… Read More
  • Semua akan Kembali KepadaNYA Tepat seminggu yang lalu sekitar jam 14.00 baru nyampe kantor aku mendapat kabar dari ade kalau ayah putra meninggal. Padahal waktu siap-siap berangkat kerja seorang tetangga datang kerumah dan bilang sama ibu kalau ayah P… Read More
  • Sepenggal Rindu Serasa ingin menghilang dan menyepi ketempat yang sepi agar semua pengat ini hilang. Kepala serasa mau pecah...., terlalu jenuh dengan semuanya. Mas... bisakah saat ini engkau datang menemui aku walau sekejap atau dalam m… Read More

0 komentar:

Posting Komentar