01/10/13

Kebun Teh Nglinggo

Tak banyak orang yang tau jika di Yogja ada kebun teh, "masa seh...."?!! kata inilah yang dulu juga aku katakan saat menemukan artikel sebuah blog yang mengatakan bahwa di Yogja memiliki kebun teh yang luas, salah ni artikelnya, mungkin yang dimaksud kota Solo bukan Yogja tapi setelah bertanya dengan eyang google ternyata artikel dalam blog itu benar, menemukan beberapa artikel yang sama namun disana dikatakan bahwa kebun tehnya hanya kecil ga begitu luas seperti di kota-kota lain. Aah tak apalah  yang penting bisa ke kebun teh, ngidam lihat kebun teh gara-gara keseringan liat FTV yang sering mengambil lokasi syutingnya di kebun teh.

Bolang ke Kebun teh yang ada di Menoreh, terletak di Dusun Nglinggo Desa pagerharjo Kecamatan Samigaluh, Kabupaten kulon Progo Yogyakarta. Anda ingin  coba....? Bila Anda start dari kota Yogyakarta, Anda bisa melewati jalan Godean ke arah barat, hingga bertemu perempatan kentheng nanggulan, kemudian ambil kanan (arah utara) hingga bertemu dengan perempatan dekso kalibawang (patung garuda). Dari perempatan dekso ambil arah barat (menuju arah pagerharjo), ikuti saja jalannya sekitar 30 km hingga bertemu daerah totongan (bila ambilo kanan menuju obyek wisata puncak suroloyo) ambil arah lurus menuju daerah Purworejo. Sampai di pertigaan plono,ambil arah kanan (naik) ikuti jalannya maka akan sampai di kebun teh Nglinggo, Pagerharjo, Samigaluh, Kulin Progo-Yogyakarta. Jalan ini searah dengan obyek wisata Goa Kiskendo. Bila dari Goa Kiskendo maka ambil jalan yang ada di depannya (jalan ke kanan) hingga menemukan pertigaan ambil arah kiri lurus saja hingga menemukan pasar ambil jalan lurus (jalan yang naik) tinggal lurus maka akan sampai ke kebun teh.

Jalan beraspal yang agak sempit berliku dan menanjak menjadi sensasi tersendiri untuk memacu kendaraan ditambah lagi pemandangan perbukitan yang hijau dengan udara sejuk sangat membuat perjalanan nyaman. Melewati  pemukiman penduduk dan perkebunan coklat, kopi, benar-benar mata dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa indah, subhanallah...Allahu akbar sungguh besar indah kuasa Allah menciptakan alam ini. Selama perjalanan akan tercium harumnya bunga kopi yang dibudidayakan masyarakat setempat, bila Anda ragu silahkan bertanya kepada penduduk setempat yang sangat ramah dan murah senyum.

Perjalanan yang sangat jauh, jalan yang berliku di kanan kiri hanya menjumpai hutan pinus, rumah penduduk yang masih jarang-jarang, hanya kadang berpapasan dengan penduduk yang sedang mencari makan ternak atau sedang berladang. Sangat ramah, tak jarang mereka menyapa kami terlebih dulu. Walau sempat kesasar dan beberapa kali nanya kepada warga yang kita jumpai untuk memastikan arah yang kita tuju biar tak nyasar lagi. Walaupun nyasar-nyasar namun kita menikmati perjalanan ini karena benar-benar luar biasa indahnya. Pemandangan di jalan Imogiri pun masih kalah indah dibandingkan jalan yang aku lalui ini. Jalan yang semakin menanjak, dan semakin menanjak sempat ada perasaan takut apalagi jarak motorku dengan motor temen sangatlah jauh. Gak kebayang kalau nyasar sendirian. Tak terhitung berapa tanjakan dan berapa tikungan yang telah terlewati namun belum sampai-sampai juga pada tempat tujuan. Semua jalan sudah teraspal hanya ada beberapa yang aspalnya sudah mulai rusak. 

Saat hampir sampai ke kebun teh kita melalui jalan yang kecil mungkin hanya bisa buat simpangan motor dan mobil saja, jalannya sangat menanjak aduuuh....was-was juga takut motor tidak kuat untung saja walau hanya sekali-kali menggunakan motor metic namun tahu teknik mengoperasikannya saat berada di tanjakan. Hehehehe.... ( tapi bolang menggunakan metik memang membutuhkan tenaga doble udah gitu gak bisa asal tabrak lagi saat jalan rusak). Dan setelah jalan agak sedikit landai, Subhanallah melihat pemandangan yang sangat cantik. Sebuah bukit yang bentuknya agak aneh, langsung motor parkir di pinggir untuk mengagumi pemandangan yang ada di depan mata sambil mengistirahatkan tangan dan motor. Nah namanya juga cewek melihat pemandangan yang bagus dikit jiwa narsisnyapun timbul, seru juga seh foto-foto di pinggir jalan bukan hanya mengabadikan pemandangan namun juga segala bentuk pose dari yang biasa-biasa sampai yang aneh pun ada (hebohnya seperti apa, eeet...., rahasia). Terdengar gemuruh suara mesin motor makin lama makin mendekat dan tak lama terlihat sebuah penjual cinlok muncul, wah ternyata tukang jualan keliling juga lewat sini. Foto-foto pun berhenti sejenak menunggu hingga tukang jualannya lewat, dan sesi pemotretan pun dilanjut..... Nah kali ini yang bikin kita heran sebuah truk pasir yang besar lewat menuju ke atas puncak, wooow hebat ya truk dengan muatan pasir mampu bertahan di jalan yang sangat menanjak.


Setelah puas memandangi bukit batu yang di ujung dan berfoto-foto ria saatnya melanjutkan perjalanan lagi, untuk sampai ke kebun teh hanya beberapa meter dari pemberhentian. Mungkin hanya sekali gas bertemu dengan kebun tehnya, jelas saja cuma satu gas saja motornya metok dan jalannya menanjak mana ada operan-operan seperti motor yang lain. Motor diparkir lagi di tepi kebun teh, namun tidak langsung belusukan, malah kembali foto-foto (hahahhaa....narsis poool....), bukannya begitu agak takut juga waktu mau ketengah kebun takut kalau ada ular atau dimarahi yang punya kebun gara-gara belusukan gak minta ijin dulu.

Namun mengingat orang sini baik-baik bahkan sopir truk yang udah beberapa kali lewat saja tiap lewat selalu memberi senyum dan menyapa untuk menyapa. Rasa penasaran ingin berada di tengah-tengah kebun teh yang luas, lalu kita pun akhirnya menyusuri pohon-pohon teh yang enggak begitu tinggi. Terlihat pucuk-pucuk teh yang belum di petik atau bisa juga pucuk teh yang lolos dari jari-jari cekatan pemetik teh karena hampir pohon-pohonnya tidak ada pucuk daun yang masih muda. Berada di tengah-tengah permadani hijau yang membentang sudah sejak lama aku impikan, dan kini bagaikan menyambangi negeri dongeng mimpi ini menjadi kenyataan. Belusukan di tengah kebun teh badan jadi gatal-gatal, daripada semakin gatal sudahan aja ya main-mainnya di kebun teh. Duduk di rumput sambil melihat-lihat bukit hijau yang ada di sekeliling sambil ngemil geblek meskipun sudah mulai dingin dan kenyal tapi lumayan buat mengganjal perut yang sudah mulai laper lagi. Apalagi jika di tambah segelas teh hangat yang diseduh langsung dari daun-daun teh yang ada di kebun teh Nglinggo ini (menghayal dikit) Keadaan yang masih alami dengan kehidupan penduduk yang sederhana memberikan suasana asri dan nyaman. Sepertinya memang masih jarang pengunjung yang datang ke tempat ini, karena hari sudah mulai sore pun tidak ada satu orang pun pengunjung yang datang selain kita bertiga.


Kebun teh Nglinggo berada di ketinggian sekitar 100 meter sampai 1500 meter di atas permukaan laut. Kebun teh ini tidak hanya berada di satu tempat, namun berpencar yang di bagian bawah terlihat luasnya hanya beberapa meter. Tampak dari kejauhan dekat dengan perumahan penduduk terlihat sebuah bukit yang hijau dan dipenuhi dengan pohon teh. Dan benar saja ketika menuju ke perbukitan itu kebun teh menjadi selimut bukit-bukit disana. Kicau burung masih sering terdengar selama penjelajahan di daerah Nglinggo.



Setelah puas berkeliling dan bermain-main di kebun teh saatnya kembali ke rumah apalagi langit sudah mulai menghitam karena mendung, takut kehujanan di jalan. Mendung membuat udara semakin dingin apalagi di perbukitan begini tambah dingin saja. Jalan yang menurun dan curam membutuhkan kehati-hatian, serem bener bawa motornya. Kabut mulai datang menghalangi pandangan, udara semakin dingin, jari-jari mencengkeram setang motor tak menggunakan sarung tangan rasanya seperti di rendam dalam air dingin. Tak tahan dengan udara dingin sedangkan harus berburu dengan kabut yang semakin tebal solusinya hanya satu menggunakan sarung tangan dan membalut kaki dengan kain pantai. Mau memakai jas hujan tapi canggung juga meskipun hujan juga sudah mulai turun rintik-rintik. Memacu motor dengan konsentrasi tinggi agar bisa cepat sampai kos, tapi memang dasar perjalanan pulang terasa lebih cepat dari perjalanan berangkat sehingga tak terasa sudah sampai daerah Kulon Progo. Sepertinya cuaca tiap daerah tidak sama, di Kulon progo sama sekali tidak ada tanda-tanda rintik hujan baru saja menyapa, hanya langit yang agak sedikit mendung.

Mampir di area persawahan niatnya ingin foto-foto di tengah sawah namun sawahnya belum ada yang tanam masih di bajak semua. Di perjalanan mau berhenti di Perkebunan tebu niatnya ingin minta sedikit tebu tapi gara-gara hujan rintik-rintik niat itu pun diurungkan ya sudah kita pulang saja dan beristirahat agar lelah di sekujur badan hilang semua.(L)


3 komentar:

  1. ini nemu juga tanpa sengaja ketika ingin ke goa kiskendo, tanya sama warga sekitar tentang kebun teh (akibat googling nemu artikel tentang kebun teh jogja). bolang ga tau jalan hingga nyasar ketemu jalan baru dan tempat baru itulah seninya

    BalasHapus