01/10/13

Minggu Ceria Bersama Teman Kos

Setelah kemaren (21/09/2013) menjelajah pantai, maka jadwal hari minggu ini gantian berkunjung ke kebun teh Nglinggo sekalian ke Goa Kiskendo. Sebisa mungkin daftar tempat liburan yang sudah tersusun rapi bisa diwwujudkan semua. Namun rencana hari ini sepertinya mesti di revisi karena mendadak dapat kabar dari teman jika hari minggu dia tidak bisa karena tetangga depan rumahnya meninggal. Ya sudah harus membuat rencana baru, karena pergi tanpa dia jadi hambar, selain dia cowok yang bisa jagain kita-kita dia juga yang mencari jalan walau sering nyasar ( hehehehe..... piss mas). Gimana enggak nyasar-nyasar kalau tidak tau jalan dan jika ada niatan bolang langsung saja meminta referensi tempat-tempat mana saja yang bagus dan masih alami, sedangkan arah saja tidak tau hanya kenal kanan kiri doank. Ini namanya niat nyasar-nyasar tapi ngajak teman, hahahahaha....tapi asik kok.


Belum ada rencana mau kemana ya sudah di puas-puasin saja tidurnya, tapi karena gak biasa tidur di tempat orang lain tetap saja tidur gak nyenyak. Pagi-pagi sudah bangun mendengar orang yang lagi nyuci, ternyata Ebi lagi rajin. Tidur sudah gak bisa, ya sudah keluar kamar dan ngobrol-ngobrol sama Ebi saja. Bercerita kemaren kemana saja dan mau kemana hari ini, karena Ebi masih ngidam pantai dia kekeh ingin ke pantai. Obrolan masih sekitar pantai dan sudah lama ngobrol belum menemukan mau berwisata kemana hingga Nhana bangun dan nimbrung ngobrol-ngobrol di kamar Ebi. Ebi yang masih kekeh ingin ke pantai namun Nhana enggak mau, karena menurutnya hari sudah siang (jam 11an) nanti sampai sana enggak bisa lama, jalan juga sudah mulai rame dan gak ada cowok yang ikut bila ingin main ke pantai yang dekat-dekat saja. Tapi Ebi masih saja ngeyel ingin ke pantai, aku kasih solusi main ke pantai di daerah Bantul si Ebi tidak mau, dia maunya pantai yang berpasir putih. Ya sudah silahkan berdebat aku ngikut saja, walaupun sebenarnya alasan Nhana ada benarnya juga karena membayangkan pergi ke daerah Gunungkidul tanpa adanya cowok sepertinya agak sedikit riskan takut kalau nyasar dan kalau ada apa-apa di jalan malah panik tak tau meski bagaimana. Sampai siang gini Resti belum keluar dari kamar, entah masih tidur atau beres-beres karena besok dia akan balik ke rumah.

 Setelah cukup lama berdebat akhirnya keputusan akhir kita pergi ke Kebun Buah Mangunan mengingat waktu juga sudah siang dan jarak ke Kebun Buah Mangunan tidak begitu jauh. Jam 13.00 kita berangkat terlebih dahulu mampir makan karena sejak pagi perut belum di isi. Menuju arah Imogiri namun karena tidak begitu hapal jalan sempet muter-muter ga jelas namun akhirnya sampai juga. Boncengin Nhana seperti naik odong-odong sepanjang jalan Nhana menyanyi dari lagu pop sampai dangdut semuanya dia lahap habis. Sampai di Kebun Buah Mangunan masih sore makanya kita berjalan-jalan dulu sebelum ke puncak melihat sunset. Dari awal datang sampai pulang hanya foto-foto, gak tau ni aku seakan merasa ga begitu nyaman ada di antara mereka, buat foto pun selalu di suruh ikut baru deh ikut nimbrung, ga antusias :(


 Saat matahari mulai condong ke barat dan tidak mulai panas kita pun melaju ke puncak dan mencari tempat yang pas. Tetap saja foto-foto gak tertinggal ribut sendi-sendiri ingin di foto menggunakan telepon pintarnya. Pergi namun tak bisa lepas dari hp, seakan tak menikmati pemandangan elok yang ada di depan mata hanya sibuk dengan androidnya masing-masing. huuuuft....., Sunset tak terlihat sempurna karena langit mendung. 

 Hari beranjak malam, setelah adzan magrib usai kita baru meninggalkan Kebun Buah Mangunan, serem juga ya jalan malam-malam di daerah Imogiri, jalan yang berliku dan sepi. Sebenarnya Nhana ingin mampir membeli getuk yang terkenal di Imogiri namun karena hari sudah malam dan aku bawa motor saja sambil dag dig dug ingin segera sampai kota. Ebi bawa motornya ngebut sampai-sampai sering aku tertinggal agak jauh. Dari Kebun Buah Mangunan kita mampir cari makan, tapi juga masih malas untuk makan nasi lalu kita nongkrong dan membeli jagung bakar di dekat jembatan Janti.

Lumayan juga rasanya aku pesan jangun bakar rasa BBQ dan minumnya wedang tape hangat. Bersantai menikmati jangung bakar sambil cerita-cerita dan melihat-lihat hasil jepretan kamera tadi. Mungkin ini menjadi malam terakhir kita berkumpul karena Resti dan Nhana bulan desember besok sudah wisuda tentunya setelah ini mereka akan berkelana entah menetap di kota mana lagi sedangkan aku sudah duluan kembali ke semarang dan yang masih tersisa hanyalah Ebi. Sebenarnya teman kos masih ada Nia dan Ana yang belum wisuda tahun ini tapi mereka kemaren ada acara sendiri yang tidak dapat di ganggu gugat. Aku akan merindukan kalian terutama, karakter yang berbeda-beda dan hidup jauh dari orang tua inilah yang pada awalnya menyayatukan kita apalagi antara satu dan yang lainnya tidak memberikan sekat sehingga semuanya mengalir begitu saja hingga detik ini penuh kenangan yang bisa kita ukir bersama-sama.





Saat mau pulang aku mendapat BBM dari citra yang mengajak ketemuan di Malioboro, tanpa menunggu lama aku langsung pamitan sama resti dan Ebi untuk bertemu teman dulu.

Bersambung -------->> klik


0 komentar:

Posting Komentar