Kemarin saya membaca di salah satu jejaring sosial ada yang membahas tentang generasi menunduk, setelah saya baca merasa tersindir juga deh akhirnya. Saya merasa terjebak dalam dunia yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Berikut ini poin-poin yang saya dapatkan:
1.Sebuah gambaran kehidupan sekarang ini, gak nunduk gak keren,benarkah? :-)
Dari anak kecil sampai orang tua tak sedikit yang keranjingan dengan yang namanya online, sampai dimanapun kita berada selalu melihat orang-orang asik dengan telepon pintar mereka, hanya sekedar untuk browsing, chatting atau cuman sekedar pasang status. Mereka lebih suka memperhatikan kaca ajabnya dari pada memperhatikan sekeliling mereka. Padahal kalau dinalar banyak disekitar kita berada, kejadian yang bisa bikin bahan obrolan, kejadian lucu yang bisa bikin ketawa, bahkan mengharukan tapi jangan mewek sembarangan malu tau. Namun kayanya menunduk lebih asik lebih seru, lebih enjoy deh. Sampai-sampai ketika batre lowbat bingung kaya kebakaran jenggot takut gak bisa mengikuti perkembangan teman-teman dumay (dunia maya). Semua asik dengan dunianya hingga yang ga merunduk malah seperti orang hilang ditengah keramaian. *termasuk juga aku :D
2.Ketika dunia teknologi, gadget, bb, android, iphone, ipad, dll menjadi budaya,maka humanisme perlahan mulai luntur.BAHAYA!
Saking asiknya dengan kecanggihan teknologi menjadikan kita lupa untuk saling bersosialisasi, saling tegur sapa dan kenalan dengan orang-orang baru. Menjadikan manusia lebih individual, lebih cuek dan masa bosoh dengan apa yang terjadi di sekitar kita berada.*aku termasuk lagi di dalamnya :(
3.Lebih sering banget menghabiskan waktu dengan gadget.
Tiap hari, tiap menit dari bangun tidur sampai tidur lagi selalu memandangi gadget, jangan-jangan tidur juga pegang atau di sampingnya gatged kesayangan. Namun selama bersamanya sudahkah mendapatkan manfaat...??? Banyak mana antara manfaat sama kerugiannya....??? *aduh pertanyaan susah aku jawab
4.Coba deh lihat di meja sebuah restoran, ketika sekeluarga pada makan bersama seringkali kita melihat merrka tertunduk.
Tengak tengok melihat di sekitar ketika makan di restoran, ada beberapa orang yang menunduk namun bukan untuk berdoa sebagai rasa syukur karena makanan yang tersaji di meja dan siap di santap. Namun lihat mereka sedang asik dengan gadgetnya padahal di samping ada orang-orang kesayangan dan di depan ada makanan yang lezat siap di santap. Ketika makan sambil memainkan jari bukannya tidak bisa menikmati enaknya makanan yang tersaji... *termasuk aku juga
5.Teknologi sekarang itu mendekatkan yang jauh, menjauhkan yg dekat... Dunia sudah berubah
Teman yang ada di samping malah dianggurin milih ngobrol sama teman yang berada jauh disebrang lautan padahal belum tentu tau sifat dan orangnya bagaimana apalagi orangnya, belum pernah ketemu *hehehe...iya.
Senang sekali mereka-mereka yang LDR, ortu yang terpisah dengan anak-anaknya, bos dengan pegawainya. Sekarang komunikasi bisa tanpa batas.
Namun ironis! Ortu, suami/istri, anak, sahabat yang ada didepan mata sekarang malah di acuhkan, pliss deh...
6.Bahkan sekarang orang tua suka kultwit di depan anak!
Twit seperti virus yang cepat menyebar dan menjangkiti siapa saja termasuk para orang tua. Pernah aku lihat orang tua yang sedang asik dengan ponselnya sedangkan anaknya yang masih balita main sendiri, bahkan tanpa dilihati, malah tidak jarang seorang anak yang bertanya sama orang tuanya eh si orang tua tidak melihat bahkan menjawab dengan malas-malasan dan alakadarna karena masih asik dengan gadgetnya. *Hadaaah...., masih adakah waktu buat keluarga
Bukankah seorang anak akan menjadikan orang tua sebagai panutan, lalu bagaimana kalau nantinya anak-anak yang ketika di suruh beralasan "tar ya mah/pah baru tanggung ni" kalau tidak si anak akan mengatakan "mamah/papah aja juga online kenapa saya tidak boleh pah/mah...??? Kalau sudah kaya gini dimana martabat sebagai orang tua.
7.Banyak pasangan yang bubaran hanya karena gadget, lebih sering menatap gadget daripada pasangan
Tak jarang seorang suami istri atau sepasang kekasih yang baru berduaan malah asik dengan gadgetnya masing-masing ketimbang ngobrol dengan pasangan yang jelas-jelas ada di samping. Sering kita jumpai gara-gara sosial media menjadi awal dari perselingkuhan dan ketidak harmonisan sebuah hubungan baik orang yang sudah berumah tangga maupun yang sedang pacaran. Bisa di bilang "weteng tresno jalaran soko Online"
8.Banyak Ortu yang merasa diabaikan karena gadget, smoga bukan ortu kamu ya...
Seorang anak sering lebih memilih menghabiskan waktu asik bermain dengan gadget, bb, leptop daripada berlama-lama sekedar berkumpul cerita bersama orang tuanya. Bahkan kadang sampai keadaan dan kesibukan orang tuanyapun sampai tidak tau gara-gara asik dengan dunianya sendiri. Lebih malu bila di bilang Gaptek ketimbang mengabaikan keluarganya.
9.Hubungan dengan tetangga sih gak usah dibahas,sudah luntur dimana-mana...
Dijaman sekarang yang serba individual tetangga bagaikan makluk asing. Seakan hidup sendirian tanpa ada tetangga kanan kirinya. Jadi jangan heran kalau sesama tetangga tidak saling kenal bahkan sampai tidak bertegur sapa.
Terus bagaimana dong kita harus menyikapi #Generasi Merunduk ini?
Tidak ada yang salah dengan teknologi, yang kadang kurang Amazing adalah "the man behind the gadget"
1.Sebisa mungkin kamu selesaikan urusanmu di SocMed sebelum kamu sampai di rumah
2.Jika harus ngetweet di waktu ada keluarga/anak/dll, coba kamu izin dulu, jelaskan tujuannya.
3.Buat dan pastikan prioritasmu benar, bukankah Keluarga Lebih penting daripada Followermu?Keluarga gak bisa "UnFollow"
4.Jika sudah izin tuk ngetweet namun orang disekitarmu kurang berkenan, apalagi jika itu keluargamu, hormatilah, plisss...
6.Kamu juga bisa sepakati dengan orang rumah alokasi waktu kapan kamu diizinkan nge-gadget
7.Kalo hal-hal tadi gak kamu lakukan, Bahaya lho... Lihat saja nanti fenomena kedepan... Akan terjadi hal-hal seperti: #GenerasiMerunduk
Misal,cekcok rumah tangga bukan lagi karena PIL(Pria Idaman Lain)/WIL(Wanita Idaman Lain), melainkan GIL (Gadget Idaman Lain)
Tolong, ingatkan teman-teman kamu, malah banyak yang kayaknya tiap 5 detik dalam hidupnya kudu ngetweet. Ingatkan biar gak LabiL!
Yuk,manfaatkan teknologi dengan Bijak bin Amazing, agar romantika humanisme kehidupan tetap terjadi tidak hanya di layar kaca.