18/11/14

Kembali Membangun Benteng

Sudah Ell sampai kapan kamu akan mengikuti hatimu, memanjakan otakmu, sudahi semuanya jangan kau siksa dirimu sendiri, biarkan dan terima apa yang sudah menjadi keputusannya. Sampai kapan pun kamu gak bisa melarangnya, ataupun menahannya untuk tetap berada disini. Lihatlah kursi itu, sudah mulai lapuk menemanimu. Biarkan... Relakan dan doakan yang terbaik untuknya.

Kamu hanya menyakiti diri sendiri, apakah dia peduli padamu dengan perasaanmu...dan apakah dia pedulu dengan ketulusanmu... Dia tak menganggapmu ada Ell.

Tapi aku tak bisa..., apakah kau sudah mencoba..., bukankah kau sudah memberikan toleransi kepada hatimu dan pikiranmu untuk melakukan segala hal sesukanya. Dan saat inilah perjanjian itu tiba. Saatnya kamu ambil tindakan dan menghentikan segala tindakan yang dilakukan hati dan otak, baik suka ataupun tidak, kamu harus tegas, ini hidupmu kamu punya kuasa penuh terhadap dirimu. Jangan berlama-lama memanjakan hati dan pikiran, waktu mereka sudah habis saatnya kembali ke realita kehidupan nyata. Ingat waktu terus berputar, waktu tak bisa menunggu dan kamu juga mesti berproses dan bermetamorfosis. Biarkan organ berfungsi seperti yang semestinya, jangan pilih kasih dan jangan berhenti terlalu lama bila tidak mau tergilas roda-rosa tajam sang waktu.

Hidup itu perubahan dan bergerak, kamu tak bisa hanya diam dan meratapu apa yang sudah terjadu, itu bukan sifat kamu Ell. Ayo bangun dan berproses, ingatlah tujuanmu hidup, ingatlah dengan mimpi-mimpi mereka, bila kamu hanya diam termangu lalu siapa yang mambantu menggantungkan mimpi-mimpi mereka.

Ell ingatkah kamu cerita-cerita anak-anak itu...dan masih ingatkah kamu dengan semangat mereka, waktu mereka tak banyak tapi mereka selalu tertawa tak pernah meratapi dan tak menyalahkan takdir. Masih ingatkah kamu dengan tawa-tawa lucu itu, kamu juga mesti bisa seperti itu. Kamu berharga Ell, bahkan sangat berharga hingga Tuhan pun memberikan banyak kemudahan bukan, lalu mengapa kamu tak menghargai dirimu sendiri... Berikanlah yang terbaik dan berbagilah dengan yang kamu miliki. Biarkan semua mengalir apa adanya tidak perlu di ada-adakan.

Berikan cintamu kepada-Nya, dan berikan kasihmu kepada mereka. Oh ya, kamu ingat ga kata-kata yang mengatakan bahagiakan orang lain dan kamu akan bahagia, namun bila kamu hanya ingin membahagiakan orang lain lalu apakah kamu tega melihat yang lain menderita...? Cukupkan waktumu untuk mengikuti apa kata hati dan pikiran ini saatnya kamu berkreasi, tapi bagaimana caranya...

Kamu tau caranya, coba tanyakan pada dirimu sendiri apa yang harus dilakukan pasti secara refleks tubuh dan jiwamu akan bergerak mengejar segala ketertinggalan, namun dengan catatan sudah ada kesepakatan ya biar ga setengah-setengah yang nantinya hanya akan menghasilkan kesia-siaan dan malah semakin menambah beban dalam dirimu. Pastikan semua bekerja sesuai fungsinya masing-masing, bersikaplah keras untuk hal ini tak lama, hanya sementara saja dan semuanya akan baik-baik saja.

Lebih baik sakit sekarang daripada menyesal selamanya.
Kalimat yang sering kamu bagikan dan selalu kau gunakan dan kali ini kamu juga mesti menggunakannya. Keras demi kebaikan itu lebih baik dari pada menjadi pengikut alay. Seorang minoritas selalu siap dalam segala medan, membuat terobosan dan tak memiliki jiwa lemah apa lagi kerdil, tinggal kamu ingin tetap berada di golongan mayoritas atau minoritas. Pilihanmu tanggung jawabmu.

0 komentar:

Posting Komentar