24/04/14

Belajar Menikmati Luka

Tuhan peluk aku saat ini, jangan biarkan diri ini sendiri, aku takut..... Tolong matikan rasa ini bila memang ini jalan yang sudah engkau buat untukku. Peganglah hatiku hanya untukMu, mencoba lalui jalan yang penuh kerikil tajam hingga tak ada sedikit celah pun untukku menginjakkan kaki. Bagaimana pun aku menghindar tak ayal kaki ini terluka terkena sayatannya.

Aku sendiri, hanya sendiri menyusuri jalan terjal berliku dan hanya berhias cahaya temaram, tak tau arah dan tak punya tujuan pasti, hanya mengandalkan kaki kemana akan melangkah. Terus berjalan walau kesakitan.

Damai dalam kesunyian, menikmati setiap goresan luka yang menyayat. Sendiri berdiri dalam kesunyian berjalan lurus ke depan tanpa menoleh karena aku tau tak ada seorangpun disana. Mungkin saja aku yang tak melihat namun aku juga tak yakin mereka sudi menengik dan melihat luka ini.

Mungkin hanya perlu berteman sepi dan menikmati setiap luka yang menganga, namun hingga dimana jalan terjal ini berakhir jika ujung jalan saja tak terlihat olehku. Kesakitan ini yang akan membentukku menjadi kanibal... Aku tak mau itu terjadi

0 komentar:

Posting Komentar