03/04/14

Harta Berhargaku


Niat belajar usaha jual buku online membuatku berinisiatif untuk menjual novel-novel yang menumpuk di lemari. Novel yang sudah lama tak terjamah membuat sebagian berjamur karena kurang perawatan dan hanya aku kasih kapur barus saja tanpa menggunakan silika gel untuk menghalau jamur-jamur yang merusak koleksi novel mulusku. Membongkar, melihat dan mengingat novel-novel ini hati terasa senang banget. Benar juga kata Citra  "melihat tumpukan koleksi membuat teduh, hanya ini satu-satunya penghiburanku komik-komik seakan menjadi harta berhargaku" obrolan dengan citra yang juga hobby mengkoleksi komik bahkan aku sampai ngiri dibuatnya koleksinya bejibun kurang lebih hampir 1000 komik :( ngiriiii bener-bener ngiri.

Gara-gara menanyakan ide untuk memulai usaha dan mendapat masukan untuk membuka jual buku baru maupun bekas online, hmmmm..., sepertinya asik bisa baca buku dan mendapat penghasilan tambahan tapi pesimis juga secara sekarang sudah pada jarang yang mau membaca buku dan juga sudah banyak e-book gratis yang mudah di dapat. Mungkin hanya sebagian orang yang benar-benar pecinta baca kali ya yang rela merogoh kocek demi mendapat buku incaran. Antara rela dan enggak, tapi niat dan berpikir kedepan dari usaha ini siapa tau bisa mempunyai toko buku sendiri waaah alangkah senangnya berada di antara tumpukan buku yang berkualitas.

Mulai berburu komik dan novel, menyisihkan uang jajan demi hobby baru tapi yang suka dengan kegiatan baruku ini ya adik perempuanku, bisa baca komik gratis biasanya kalau libur menyewa sampai 1 kantong plastik penuh. Baca komik itu susah, dari dulu belajar membaca tapi tetap saja kagak ada cerita yang nyantol, gak ada yang bisa aku ingat bahkan sampai sekarang pun masih sama enggak bisa bacanya udah gitu bacanya lama pula. hehehheee....

Ooh ya waktu membongkar novel-novel dari lemari untuk dibersihkan dan dibuang sampul plastiknya, dulu untuk menghindari buku rusak lebih parah aku membungkus satu per satu buku dengan plastik sangat rapi deh. Waktu membongkar aku sudah mengendap-endap membawanya ke atas ini agar ibu tidak komen tapi ternyata usahaku gagal dan ketika melihat ibu pun bertanya
"Mau dibawa kemana...??" Nah kan bener, ujung-ujungnya pertanyaan panjang deh.
"Mau dijual" jawabku asal
"Yooooh....." Weeh ibu semangat bener ya menanggapinya tanpa berpikir langsung nyemplos, ini memang impian ibu agar buku-bukuku hilang dari rumah, bukan ibu gak suka namun menurut ibu tidak ada manfaatnya karena jika sudah baca aku bisa tidur enggak tidur sampai novelnya habis dan seharian pun rela ngendon di kamar.
"Kenapa dibawa ke atas (ke kamarku)...."
"Disini rame, kan mau dibersihin dulu sebelum di jual"
Namun ketika masih sibuk ngelap dan membersihkan novel-novel ini dari debu ibu datang dan sekali lagi komen...
"Gara-gara kaya gitu (novel) di bela-belain sampai kakimu bengkong ya...,oooh bukan buku tapi majalah deng ya" Nah kan ibu masih inget aja tragedi kaki bengkok dan besar beberapa tahun yang lalu.

Sepertinya novel-novelku banyak yang hilang deh walaupun hanya sekali baca tapi aku ingat punya novel dan sedikit banyak masih ingat lah gambar sampul depannya seperti apa, namun ada beberapa yang enggak ada. Hmmmm....., masa ya beli lagi dulu kalau beli sukanya langsung ke penerbit ataupun order langsung ke penulisnya kalau sekarang ya mesti ke toko buku. Kemana gerangan novel-novelku yang lain....


0 komentar:

Posting Komentar