26/07/14

Suara itu Menakutiku

Suara keras itu terdengar lagi, baru saja dan itu sangat menyakitkan. Aku tak menyukai tabiat kasarnya baik itu kemaren, hari ini ataupun lusa terasa meyakitkan dan seperti tak berperasaan. Setiap mendengar teriakan itu ingin rasanya berbalik berteriak tapi aku tak bisa, jangankan berteriak untuk sekedar mengingatkan saja tak berani. Aku tau diri posisiku disini, apa hakku, bukankah dia seharusnya lebih tau bila itu salah. Pastinya dia lebih mengerti itu :(

Suara keras itu mengarah kepadaku, iya kepadaku akibat kebodohanku yang tak punya otak untuk itu tak bisa berpikir seperti dia. Aku tak ubahnya seperti binatang yang hidup di jalanan, kumal dekil dan hanya mendapat tendangan serta pengusiran kasar ketika mengiba berharap ada sedikit makanan sisa yang diberikannya.

Suara keras itu sungguh menyeramkan bagai halilintar yang sangat memekakan telinga dan seketika itu juga membuat jantungku berdetak semakin kencang dari biasanya. Tak sanggup aku mendengarnya.

Suara keras itu meruntuhkan kembali pondasi yang perlahan-lahan mulai menampakkan wujud sebagai bangunan utuh. Apakah aku sebegitu tak berharganya dimatamu, tolong jelaskan siapa aku dan apa peranku disini.

Aku tak ingin mendengar suara keras itu baik kepadaku ataupun yang lain, aku tak ingin mendengar kata-kata kasar itu keluar dari mulutmu yang seharusnya hanya menyuarakan petuah bijak dan teguran tanpa menyakiti perasaan.

Apakah dia masih layak untuk di hormati dengan tulus atau dihormati dengan ketakutan.... Aku tak menyukai suara keras itu, karena itu membuatku takut yang teramat sangat.

Related Posts:

  • Mahasiswa gak mau Repot Hari selasa kemaren ada 7 mahasiswa dari universitas negeri di semarang datang ke rumah guna minta izin (ayahku ketua pengurus kampung alias RT makanya minta izinnya ke tempatku) yang ingin mengadakan survai tentang luas b… Read More
  • Jiwa yang Kosong Sudah lama rasanya aku tak berdoa, bersujut dan bersyukur atas nikmat yang telah aku dapat dan aku rasakan selama ini. Yang seharusnya rasa sesak dan gundah yang aku rasakan ini bisa makin mendekatkanku padaNYA malah semaki… Read More
  • Ego dalam sebatang Rokok Aku sangat sensitif dengan bau asap rokok, walaupun si perokok berada dengan jarak yang lumayan jauh pun namun sekelebat aku masih bisa mencium jika ada seseorang yang menyalakan rokok. Hidungku memang terlalu sensitif apa… Read More
  • Untuk Bintang di Surga Waktu untukmu bintang telah habis. Di bulan ramadan ini pada saat hari kemenangan aku juga akan melepasmu pergi, benar-benar melepasmu. Iklasku untukmu akan aku lakukan. Aku sadar harusnya ini sudah kulakukan di ta… Read More
  • Susahnya Memaafkan Aku tipe orang yang sangat sensitif dan paling susah memaafkan. Bila ada orang yang sudah menyakiti hati ini sampai kapanpun akan selalu ingat, ibarat luka yang tak bisa hilang meskipun sudah kering namun bekasnya akan tetap… Read More

0 komentar:

Posting Komentar