12/07/12

Angin, terlihat tidak memiliki arah yang jelas.

FILOSOFI "ANGIN"

Saat kita melakukan sebuah kebaikan, justru tidak menemukan penghargaan dari orang. Kebaikan yang diupayakan dengan susah payah, selamanya tidak dihargai. Karena konsep angin memang ia tidak akan bisa terlihat dengan mata.

Hanya manusia yang mengizinkan semua inderanya merasakan hembusan angin disetiap pori-porinya, yang akan bisa 'melihat' angin tersebut. Sedangkan sebagian yang lain yang memilih yang lain, akan berkeyakinan bahwa hanya yang bisa terlihat saja yang layak untuk dihargai.

Angin itu bisa memiliki energi menghidupkan. Sekaligus ia juga memiliki kekuatan menghancurkan. dari sini , saya lebih menunjukkan positif yang bisa ditransformasikan kedalam berbagai bentuk daya lainnya.

Menghidupkan bisa ditetaskan lagi sebagai kreatifitas, sebagai daya inovasi. Sedangkan menghancurkan bisa dibentuk sebagai energi penyelesaian atau hancurnya sebuah permasalahan, menjadi buldoser untuk menghilangkan berbagai problematika yang ada di tengah dunia. dari skala besar hingga juga ke tingkatan yang paling kecil, ego, personal.

Sebuah titian yang sering di istilahkan dengan transformasi. Sebuah model merubah suatu bentuk ke bentuk lain. Yang dirubah disini adalah energi menghidupkan dengan bentuk yang lebih "memanusia", sebut saja kreatifitas, inovasi, transfer energi dan sejenisnya.

Sepintas tidak adanya relevasi dan keterkaitan. Tapi jika saya berbicara seperti layaknya angin.

Seperti inilah angin

terlihat tidak memiliki arah yang jelas.
Tapi sebenarnya ia malah justru:
menjadi simbol dan memiliki "mata angin"
yang menjadi "patron",
menjadi "rel" untuk banyak kereta api dalam perjalanannya.


Related Posts:

  • Kisah Wortel, Telur, dan Kopi Seorang anak mengeluhkan pada ayahnya mengenai kehidupan dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya seti… Read More
  • Luka yang Akan Menguatkanmu Ada beberapa pohon mangga, di depan rumah kami saat aku masih kecil. Setiap 2 (dua) minggu sekali ayahku selalu membacoki (melukai) pohon-pohon mangga di halaman depan rumah. Saat pohon terluka dan kelihatan tulang kambiumny… Read More
  • Semangkuk Nasi Putih Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah ru… Read More
  • Api dan Asap, Suatu ketika, ada sebuah kapal yang tenggelam diterjang badai. Semuanya porak poranda. Tak ada awak yang tersisa, kecuali satu orang yang berhasil mendapatkan pelampung. Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini. Dia te… Read More
  • Cangkir Yang cantik Sepasang kakek-nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada cangkir yang cantik. "Lihat cangkir ini," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, in… Read More

0 komentar:

Posting Komentar