23/07/12

Goa Gelatik, Uji Nyali Melawan Ketakutan

Goa Gelatik
Goa Gelatik merupakan satu diantara 3 paket wisata yang disediakan oleh pengelola obyek wisata Goa Pindul. Awalnya hanya ingin mengambil paket buat  cave tubing Goa Pindul (susur goa) saja, namun ada rasa penasaran juga untuk mencoba memasuki Goa Gelatik, lagian kenapa tidak sekalian toh sudah berada disini belum tentu bisa kesini lagi. Saat mengambil keputusan untuk mencoba memasuki Goa Gelatik ada perasaan takut. Masalahnya aku belum pernah masuk goa dan takut sama gelap itu yang pasti. Dalam bayangan di dalam goa jangan-jangan ada yang aneh-aneh seperti penampakan seperti di televisi atau banyak binatang ular, tikus, kelelawar dan yang laen-laen. Namun rasa penasaran bisa mengalahkan juga rasa takut dalam diriku horeeee.... ternyata aku tidak penakut.

Lorong Sempit menuju dalam goa
Untuk masuk harus membeli tiket dulu seharga Rp 30.000;-/orang (04/2012). Karena tidak ada yang mendaftar lagi untuk memasuki Goa Gelatik maka kita yang saat itu aku cuman berdua sama teman diberangkatkan juga (kaya mau naik haji aja ya istilahnya) didampingi oleh dua bapak pemandu berangkatlah kita. Tapi agar pakaian tidak kotor, sekretariat Dewa Bejo (Dewa Wisata Bejiharjo) julukan buat pengurus tempat wisata Goa Pindul menyediakan sepatu agar tidak licin dan helm sebagai pelindung kepala daripada resiko kepala benjol, ada juga baju ala montir lengkap namun untuk baju tidak gratis harus sewa. Dan kami tidak menyewa cuma pake helm dan sepatunya saja, bukannya pelit tapi namanya petualangan kotor-kotor wajar donk, malah disini asiknya petualangan.

Dengan berbekal senter dan tabung oksigen kami pun berangkat untuk uji nyali, uuups penjelajahan goa. Sebelum masuk tepat di depan mulut goa, kami diminta untuk bersama-sama berdoa dipimpin oleh bapak salah satu pemandu agar selama berada di dalam tidak terjadi yang tidak di harapkan hingga keluar goa.

Untuk bisa memasuki perut Goa gelatik ini, kami harus melewati lorong yang sempit dengan merangkak dan merunduk sejauh 15 meter, karena kalau tidak merunduk dijamin kepala bakal terbentur batu dinding goa yang tidak rata. Goa gelatik termasuk goa kering karena di dalam goa tidak terdapat aliran air cuma tanahnya memang agak becek terkena tetesan stalaktit. Serem juga ternyata masuk goa, gelap banget udah gitu lembab dan kedap udara jadi jangan cerewet kalau tidak mau kehabisan napas. Sampai di dalam goa akan disuguhi pemandangan yang luar biasa banyak terdapat stalaktit dan stalakmit yang masih berproduksi karena sebelum masuk bapak pemandu sudah pesan agar tidak memegang batu-batu yang masih ada airnya biar stalaktit isa tetap berkembang. Bila mau merasakan air murni ya nunggu tetesan jatuh, anehnya kalau di tunggu lama netesnya padahal kalau tidak di tunggu netesnya cepet. Katanya air tetesan atap goa bila di usapkan dimuka bisa bikin cantik dan awet muda.

Stalaknit yang sudah kering

Stalaknit yang tumbuh membentuk tiang
Goa Glatik ini dulunya tempat hidup para kelelawar dan hingga saat ini masih banyak kelelawar yang menghuni dinding-dinding goa, jangan hawatir kelelawarnya tidak menggigit. Yang tidak kalah fantastisnya adalah sisa stalaktit yang sudah mati memberikan lapisan, mengubah dinding-dinding goa menjadi berwarna putih berkilauan bila terkena sinar. Sungguh luar biasa di balik kegelapan tersembunyi keindahan. Sebelum dibuka sebagai tempat wisata Goa Gelatik banyak disinggahi orang yang memiliki keinginan tertentu agar terwujut dengan cara bertapa di dalam goa. Tidak bisa membayangkan di dalam goa ditemani kelelawar dan binatang-binatang kecil lainnya.

 Kami tidak berlama-lama di dalam goa karena takut sesak napas kekurangan oksigen, setelah melihat isi di dalam goa kami pun kembali melewati jalur saat masuk tadi. Perasaan lega saat sudah berada di luar goa, huuuuft.... (L)


Related Posts:

  • Candi Ijo, Istana di Atas Bukit Candi Ijo adalah candi Hindu yang letaknya tidak jauh dari Candi Ratu Boko. Candi yang terletak di wilayah Groyokan, Sambirejo, Prambanan, Sleman ini terletak di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo (Gumuk=bukit) dengan ketingg… Read More
  • Candi Plaosan, Cinta Dalam Suatu Perbedaan Candi Plaosan Lor Candi Plaosan terletak di dukuh Plaosan, desa Bugisan, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten Jawa Tengah. Untuk menuju kesana tidaklah susah karena letaknya yang dekat dengan candi Prambanan, bila an… Read More
  • Candi Ratu Boko "Langit yang Merona" Bagi Anda yang berwisata ke Yogyakarta dan mengunjungi Candi Prambanan jangan melewatkan mampir di Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko ini terletak sekitar 3 km dari Candi Prambanan, dan untuk kesana disediakan tiket dalam be… Read More
  • Pantai Pok Tunggal "Menikmati Pantai di Bukit Panjung" Setelah menikmati pantai Jungwok kita lanjutkan berburu pantai yang masih alami. Kali ini menuju sasaran utama dalam list penjelajahan pantai yaitu pantai Pok Tunggal. Pantai yang baru setahun belakangan ini di bu… Read More
  • Pantai Jungwok "Kecantikan yang Tersembunyi Dibalik Keluguan" Liburan ke Yogyakarta rasanya kurang pas bila tidak mengunjungi pantai, menyusuri jajaran pantai di kawasan Gunungkidul selalu saja menawarkan pantai baru yang masih virgin dengan pemandangan yang luar buasa memanjakan mat… Read More

0 komentar:

Posting Komentar