06/05/14

Menggenggam untuk Melepaskan


Apa yang mendasari seseorang yang menghabiskan waktunya bersama kita?
Coba tanyakan pada dirimu sendiri, jika kamu rela menghabiskan waktumu dengan seseorang apa saja alasannya... Aku yakin jawaban pertama dan utama tetap saja "kenyamanan"
Laki-laki itu memberimu kenyamanan yang tidak bisa diberikan orang lain sebelumnya, itulah mengapa kamu rela menghabiskan waktu bersama dia. Dan barangkali itulah alasan dia kenapa mau menghabiskan waktunya sama kamu.

Terkadang memang kita ditakdirkan menjadi tempat berlindung bagi mereka yang belum tahu rumah.
Mari belajar jadi tempat singgah yang tak menuntut 'sumbangan' apa-apa. Cukupkan kita dengan merasa kaya ketika melindungi mereka.
Mari belajar mensyukuri peran yang diberi Tuhan, kita bermanfaat bagi yang kita sayangi, meski ada keinginan diri sendiri yang bisa dipenuhi.
Nanti ketika ada yang mengetuk pintu, mengunci, lalu tak mau kenal lagi dengan pergi. lalu baginya kita tak lagi jadi singgah, kita seutuhnya rumah.
Lupakan kebaikan kita yang sudah di tangan orang lain, sebab terkadang kitapun lupa kebaikan orang lain yang kini masih di tangan kita. Ingat-ingat siapa tempat singgahmu sekarang? Apakah ia rumahmu, atau bukan?

Jangan memperlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Perlakukan mereka seperti perlakuan yang mereka inginkan, atau yang mereka butuhkan. Karena kamu tidak bisa memandang semua orang dengan sudut pandangmu saja. Sesekali, berada di tempat mereka untuk melihat apa yang tidak kamu lihat.

Cinta (pada akhirnya) mungkin tak punya alasan tapi jatuh cinta, selalu ada alasannya.
Tak mungkin kamu melihat seseorang dari kejauhan, lalu tiba-tiba jatuh cinta, kan? yang terjadi biasanya cinta akan jatuh setelah mengenal orangnya, setelah kita tahu merasa nyaman dengan pribadinya.
Kupikir fisik, pendidikan, keluarga, dan sebagainya hanya pendukung saja. Hal-hal yang menambah cintamu makin jatuh padanya. pada kenyataannya, untuk hidup bersama, cinta saja tak cukup kan?
Suatu waktu, ketika cinta yang jatuh tadi benar-benar telah jadi cinta yang sebenarnya, kamu akan menyadari satu hal: bahwa jika ia tak lagi punya hal-hal baik itu, kamu tetap tak mampu meninggalkannya. Hatimu sudah terikat dan mengikat dengan hatinya. Sebab yang kamu cintai adalah dia, orangnya bukan riwayat pendidikannya, bukan keluarganya, bukan yang lainnya.

Untuk memiliki, cinta saja tak cukup, sebenarnya apapun cinta, jika memang tak ada usaha, tak akan membawa dua hati ke mana-mana dan sebenarnya apapun usaha jika memang belum waktuNya, tak akan menyatukan apa-apa. Jodoh punya caranya sendiri untuk menemukan kita pada akhirnya. Meskipun dengan cara yang tidak dapat kita duga.

keterbukaan itu melegakan, tapi carilah waktu dan kata-kata yang tepat ketika ingin tahu jawabannya. Hidup memanglah perkara pilihan dan apapun pilihan yang kita ambil, tentu ada konsekuensinya. Konsekuensi paling pasti dari semua pilihan sebetulnya hanya satu, yaitu: harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kita pilih. Jangan sampai kita termasuk di dalam golongan orang-orang yang ingin 'melarikan diri' hanya sebab pilihan yang ia ambil sebelumnya ternyata tak sesuai dengan harapan. Sudah bukan umurnya lagi untuk menyesal dengan pilihan yang salah, lalu melarikan diri, bukan malah segera memperbaiki keadaan.

Selalu ada untuk orang lain itu kewajiban tak tertulis untuk setiap hidup di dunia, dan butuh orang lain yang semula membutuhkan kita, ialah ketidak sengajaan yang diciptakan perasaan kita sendiri, sebab kita punya harapan, ia akan memperlakukan kita sebaik kita pernah memperlakukannya. tapi hidup memang tidak selalu berjalan sesimple itu, kan? Apa yang kita beri pasti nantinya akan terbalas. Namun belum tentu oleh orang yang sama. maka biar saja kamu selalu ada untuk ia yang tak selalu ada untukmu, tapi jangan menggantungkan bahagiamu pada orang itu. Barangkali ini waktu yang tepat buatmu belajar iklas, jadikan alasan bahagiamu cukup sampai ketika kamu berhasil selalu ada untuknya. Perihal ia nantinya ada atau tidak ketika kamu butuh, tak usah dipedulikan.
Iklasmu itu ialah tabunganmu untuk bahagia, jangan takut, Dia akan membayar lunas ketika waktunya tiba, meskipun mungkin saja dengan orang yang berbeda. Aamiin

Jika ia yang kita pilih seringkali kehilangan bagian yang mencintai kita, maka bantu ia menemukan bagian itu lagi. Bantu ingatkan, bahwa pilihannya untuk memulikimu tak pernah salah, dan ketika ia pun mendukung usahamu, kamu pasti ikut merasa diyakinkan kembali bahwa memilih orang yang memilihmu ternyata memang pilihan yang paling benar.
Tapi ingat, membantu mengingatkan tidak sama dengan menuntut/memaksakan. Kamu harus cari cara yang paling tepat untuk membantu cintanya tetap jatuh padamu, setiap hari. Semisal kamu gagal melakukannya, setidaknya kamu pernah berusaha, jangan sampai kelak menyesal hanya karena kehilangan kesempatan untuk berusaha. Sebab kamu juga tak pernah tahu siapa bilang jika kamu memilih orang yang kamu cinta kelak kamu akan mendapat bahagia yang sepadan? ya, kan"

Indri

0 komentar:

Posting Komentar