20/05/14

Menunda Pekerjaan Karena Malas

Kejadian berulang dan berulang. Rencana yang sudah tersusun dengan rapi harus gagal dan tertunda hanya oleh kata 'MALAS' dan akhirnya ya seperti ini menjadi pikiran dan bingung untuk merapikannya kembali. Padahal semua yang ingin dijalankan sudah tertulis dan terjadwal dengan manis dalam note kalender, tapi pas tiba waktunya satu-persatu segala. Agenda itu terpental dengan kemalasan yang hingga ini berkuasa dalam diriku, bisakah alasan ga ada teman diterima...

16.05 » mencari rumah umi Iva untuk mulai belajar merajut
Padahal ini pun yang seharusnya dimulai tanggal 8 dan berganti tanggal 9 namun hingga molor menjadi tanggal 16 pun belum terlaksana juga. Semangat mulai mengendur dan lebih memilih berkuitat dengan abjad yang tak pernah bisa diajak kompromi membingkai karangan narasi yang cukup manis.

17.05 » melihat festival perahu hias
Ini juga gagal. Padaha di hari itu semua kegiatan sudah terhandel dengan baik agar waktu sore bisa pergi, ya sekalian hitung-hitung menikmati senja di kota lama yang hingga saat ini belum terlaksana juga. Tapi saat hari beranjak sore langit mulai membisu awan berganti mendung dan hujan pun datang. Sayangnya hanya numpang lewat, setelahnya ya hanya mendung saja, tapi namanya juga niat yang setengah hati makanya lebih memilih mendekam dalam kamar bersama pena dan segelas teh hangat.
Sabtu siang juga rencananya mengajak adik sepupu jalan-jalan ke pagoda dan berlanjut ke masjid Agung Jateng (ada misi yang belum selesai) ya hitung-hitung sambil menyelam cari ikan, mengantar sepupu mengenal kota Semarang sambil menyelesaikan misi yang masih setengah jalan.

Dan kemaren (19/05) berhubung mendapat giliran masuk middle (10 am) pulangnya berencana mampir ke toko accesoris untuk membeli mote (manik-manik) untuk belajar membuat kerajinan tangan, ini pun sudah molor beberapa kali dari tanggal 9 menjadi tanggal 10, lalu berubah di tanggal 17 dan hingga tanggal 19 belum juga terealisasi.
Sebenarnya pas pulang kerja sudah ada niat bulat untuk membeli manik-manik bahkan daftar pun sudah aku buat, ini agar sampai tempatnya menghindari celingukan akibat bingung dan gelap mata gara-gara melihat manik-manik yang beraneka ragam bentuknya dan warna yang menurutku sangat menarik, bahkan beberapa hari yang lalu sudah tanya-tanya masa Duta tentang senar pancing dan itu sedikit banyak juga membantu dengan di imbangi bertanya dengan eyang google.

Niat sudah ada anggaran sudah ditangan, tinggal menyuruh abu melaju ke tempat tujuan, namun ketika di parkiran menjadi ragu dan ada sedikit pemikiran yang tak terealisasi hingga membuat pikiran dab ini menjadi hal bodoh buatku, karena telah menunda akibat adanya keragu-raguan. (20/05)

Related Posts:

  • Kembali Setelah kurang lebih 7 tahun berlalu akhirnya menginjakkan kaki di salah satu pusat perbelanjaan ini. Dari sinilah semua petualangan bermula. Aku mulai mengenal dunia luar ; hidup jauh dari orang tua, merasakan menjadi … Read More
  • Jejak buih hujan Mendung yang datang menyiratkan rintik hujan yang menginginkan untuk segera menghampiri. Aku pandangi wajah di cermin yang sudah tak seperti dulu, sosok anak kecil yang lugu dan lucu kini sudah tumbuh dewasa dengan pikiranny… Read More
  • Tradisi Mudik Sebelum Ramadan #2 Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan akhirnya sampai juga di desa kelahiran bapak, namun langsung menuju ke pusaran terlebih dahulu karena nanti jika sudah sampe di tempat bu dhe bisa kelupaan saking asiknya ngobrol. … Read More
  • 12:42 Baru hitungan hari kita berpisah, tapi hari ini kulihat dengan mata kepalaku sendiri kau sudah memiliki kekasih baru. Aku yakin dia bukan sekedar teman biasa karena kulihat kau memandangnya mesra, bahkan merangkulnya di depa… Read More
  • Virus Batu Akik Demam batu akik yang melanda seantero nusantara sepertinya itu juga yang sekarang menjangkiti bapak. Sejak mudik beberapa waktu lalu sebelum ramadan kini aku sering melihat bapak lagi menggosok batu akik. Awal mula wa… Read More

0 komentar:

Posting Komentar