Karena waktu yang dirasa enggak cukup maka dari Dieng Plateau Theater agenda ke Telaga Warna terlebih dahulu kelamaan narsis di Bukit Sikunir. Setelah beli tiket, tentunya yang bayar EO inilah enaknya kalau ikut paket wisata ataupun rombongan tak perlu repot ini itu tinggal nyelonong dan kalau ada yang enggak jelas tinggal tanya gak perlu repot membaca silsilah ataupun mencuri dengar guide yang sedang cerita (curcor kalau lagi bolang).
Telaga warna, lokasinya yang berada di ketinggian kurang lebih 2000 meter pada permukaan laut. Katanya dari Telaga Warna ini ada jalan setapak menuju Dieng Plateau Theater yang berada di dekat pintu masuk telaga. Jaraknya tidak begitu jauh namun begitu dibutuhkan tenaga dan stamina yang fit karena jalannya relatif menanjak. Perjuangan sebanding dengan pemandangan yang ada, akan terlihat telaga warna yang tertutup rimbunnya pepohonan memberi Anda nuansa berbeda menikmati keindahan Telaga Warna.
Telaga warna, lokasinya yang berada di ketinggian kurang lebih 2000 meter pada permukaan laut. Katanya dari Telaga Warna ini ada jalan setapak menuju Dieng Plateau Theater yang berada di dekat pintu masuk telaga. Jaraknya tidak begitu jauh namun begitu dibutuhkan tenaga dan stamina yang fit karena jalannya relatif menanjak. Perjuangan sebanding dengan pemandangan yang ada, akan terlihat telaga warna yang tertutup rimbunnya pepohonan memberi Anda nuansa berbeda menikmati keindahan Telaga Warna.
Telaga Warna sejatinya adalah danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang. Kandungan sulfur (belerang) yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan warna telaga ini menjadi warna-warni bila air telaga terkena cahaya matahari yang segera menuju permukaan telaga hingga menyebabkan gradiasi warna yang indah, jadi tak heran ketika Anda kesana dalam waktu yang berbeda akan mendapati warna yang berbeda pula. Variasai warna ini juga dipengaruhi cuaca, waktu dan tempat melihatnya. Bukti adanya kandungan sulfur ini bisa dilihat dengan memperhatikan di beberapa bagian permukaan airnya terlihat mengeluarkan gelembung-gelembung.
Saat kesana air telaga berwarna hijau tosca dengan matahari yang sedikit tertutup awan sehingga warna-warni air telaga tak begitu jelas terlihat, mungkin kalau di lihat dari atas lebih jelas warnanya yang indah seperti pelangi. Di pinggiran telaga ada batang pohon yang tumbang mengarah ke telaga, biasanya digunakan untuk berfoto-foto bagi yang punya keberanian ya, karena untuk menginjakkan kaki di batang tersebut membutuhkan keseimbangan agar tak terjatuh ke dalam telaga.
Saat kesana air telaga berwarna hijau tosca dengan matahari yang sedikit tertutup awan sehingga warna-warni air telaga tak begitu jelas terlihat, mungkin kalau di lihat dari atas lebih jelas warnanya yang indah seperti pelangi. Di pinggiran telaga ada batang pohon yang tumbang mengarah ke telaga, biasanya digunakan untuk berfoto-foto bagi yang punya keberanian ya, karena untuk menginjakkan kaki di batang tersebut membutuhkan keseimbangan agar tak terjatuh ke dalam telaga.
Untuk mempersingkat waktu kunjungan hanya sebentar di Telaga Warna, judulnya numpang narsis di Telaga Warna doank. Padahal di tempat ini juga ada beberapa obyek wisata yang patut di kunjungi. Untuk menyusuri area yang ada di Telaga Warna inipun sudah dipermudah dengan pembuatan jalan setapak di pinggir danau dan adanya pepohonan yang rindang memberi kenyamanan pada pengunjung untuk menikmati keindahan tempat ini.
Persis di samping telaga warna terdapat juga danau yang ukurannya lebih kecil yang hanya dibatasi oleh rerumputan, telaga itu disebut telaga pengilon. Kebalikan dengan telaga warna yang memiliki degradasi warna bila dilihat namun di Telaga Pengilon ini airnya jernih, riak air di telaga ini nyaris tidak tampak dan kejernihannya dapat dengan baik memantulkan object yang dipantulkan hingga terlihat menyerupai cermin. Mitos yang menyebutkan danau ini bisa untuk mengetahui isi hati manusia. Bila seseorang bercermin dengan mengarahkan wajahnya ke telaga bila terlihat cantik atau tampan maka hatinya baik atau bersih, begitu sebaliknya maka orang tersebut memiliki karakter serta hati yang kotor.
Selain danau di kompleks wisata ini juga ada tiga gua yaitu, Gua Semar, Gua Sumur dan Gua Jaran. Dari ketiga Goa ini hanya Goa Jaran yang bisa dimasuki karen kedua goa yang lain di tutup untuk umum katanya kedua gua yang di tutup ini biasanya digunakan untuk semedi oleh orang-orang yang memiliki keinginan tertentu. Lalu ada juga batu tulis, ref : sedikit penjelasan dari mas Tanto pas makan malam sebelum acara api unggun dan mencuri dengar dari pengunjung lain .
Mitos lain yang mengatakan bila tidak ada ular di kawasan ini, jadi barang siapa melihat ular di kompleks Telaga Warna, ia harus was-was mungkin akan ada hal buruk yang terjadi pada dirinya. Selain itu pengunjung juga disarankan untuk menjaga omongan mereka ketika berada di tempat ini, karena tempat ini termasuk tempat yang disakralkan.
Persis di samping telaga warna terdapat juga danau yang ukurannya lebih kecil yang hanya dibatasi oleh rerumputan, telaga itu disebut telaga pengilon. Kebalikan dengan telaga warna yang memiliki degradasi warna bila dilihat namun di Telaga Pengilon ini airnya jernih, riak air di telaga ini nyaris tidak tampak dan kejernihannya dapat dengan baik memantulkan object yang dipantulkan hingga terlihat menyerupai cermin. Mitos yang menyebutkan danau ini bisa untuk mengetahui isi hati manusia. Bila seseorang bercermin dengan mengarahkan wajahnya ke telaga bila terlihat cantik atau tampan maka hatinya baik atau bersih, begitu sebaliknya maka orang tersebut memiliki karakter serta hati yang kotor.
Selain danau di kompleks wisata ini juga ada tiga gua yaitu, Gua Semar, Gua Sumur dan Gua Jaran. Dari ketiga Goa ini hanya Goa Jaran yang bisa dimasuki karen kedua goa yang lain di tutup untuk umum katanya kedua gua yang di tutup ini biasanya digunakan untuk semedi oleh orang-orang yang memiliki keinginan tertentu. Lalu ada juga batu tulis, ref : sedikit penjelasan dari mas Tanto pas makan malam sebelum acara api unggun dan mencuri dengar dari pengunjung lain .
Mitos lain yang mengatakan bila tidak ada ular di kawasan ini, jadi barang siapa melihat ular di kompleks Telaga Warna, ia harus was-was mungkin akan ada hal buruk yang terjadi pada dirinya. Selain itu pengunjung juga disarankan untuk menjaga omongan mereka ketika berada di tempat ini, karena tempat ini termasuk tempat yang disakralkan.
Cuma numpang narsis di Telaga warna jadi tak lama berada di tempat ini, karena menurut mereka di sini tidak ada yang bisa dilihat hanya air saja. Waaah gak punya seni dan gak suka alam yang bicara begitu. habis foto langsung keluar lagi, oh ya belum cerita di pintu masuk menuju lokasi Anda akan disambut dengan rentetan bunga-bunga yang tumbuh dengan sangat indah, biasanya di tempat lain bunga-bunga semacam ini tidak bisa tumbuh sebesar dan sesegar ini namun disini bunga seperti ini tumbuh dengan sehatnya. Niatnya iseng foto tanda menuju toilet walaupun dengan sedikit pertanyaan menggelitik dari pak Aji "Foto kaya gitu buat apa....?! Ya aku jawab saja biar fotonya cepat penuh tanpa di sangka eeh malah Mas Mumo ikut-ikutan foto bunga juga. Lanjutkan mas apa pun obyek bisa jadi seni yang baik yang kadang memiliki nilai tersendiri.
Di luar kita tak langsung menuju obyek wisata selanjutnya yaitu ke Kawasan candi Dieng mereka pada nunggu cetak foto dari tukang foto keliling, yaaaah sudah foto-foto ngapain juga mesti beli cetakan, kan bisa cetak sendiri sekalian foto-foto yang lain. Gak masalah seh sebenarnya toh hanya Rp. 5000,- doank. Suka-suka mereka deh, sambil menunggu mereka foto-foto dulu deh mudah-mudahan foto yang di ambil Mas Mumo tepat sasaran. Hasil jepretan masih bagus mas Mogel ketimbang Mas Mumo tapi ya lumayan lah daripada enggak ada yang dimintai tolong. Piissssss.... mas
Satu lagi cerita ketika menunggu mereka yang pada antri cetak foto, iseng-iseng foto jalan, kebetulan pas ada motor yang melintas pak Budi (BM) yang melihat berkata "foto apa kamu....?! mobil apa orang lewat barusan..." Enggak pak jawabku singkat sambil menggeleng. "Trus apa, penampakan ya..." Iya jawabku singkat. "Beneran kamu lihat penampakan...." Serasa pak Budi antara percaya dan enggak. Begitu juga pas di parkiran waktu naik bus, karena aku bingung ada di bus mana habisnya 2 bus bentuk dan warnanya sama makanya nunggu teman satu bus yang aku kenal masuk dulu baru ngikut di belakangnya, sambil berteduh iseng foto awan, nah sekali lagi Pak Budi komentar sama ketika melewatiku "apa, lihat penampakan lagi...." sambil melihat arah oyek yang menjadi sasaran. Tak perlu di jawab cukup nyengir saja Hahahahaha....
Lanjut lagi ke sasaran selanjutnya yaitu Candi Arjuna
Lanjut lagi ke sasaran selanjutnya yaitu Candi Arjuna
0 komentar:
Posting Komentar